Dibuang Sayang, Dipakai Lagi pun Bahaya!
Penggunaan minyak goreng secara terus menerus hingga melebihi batas penggunaan dapat membahahayakan kesehatan, karena akan membentuk senyawa radikal bebas yang merusak organ tubuh. Banyak warga desa Pagergunung yang tidak mengetahui bahaya tersebut. Lalu, perlu kita apakan bekas minyak goreng ini? Dibuang sayang, digunakan lagi pun berbahaya.
Pada hari Minggu, 14 Januari 2018, kami bersama enam belas ibu-ibu Desa Pagergunung, Kecamatan Pageruyung, mengolah bekas minyak goreng atau yang sering disebut dengan minyak jelantah menjadi sabun. Kegiatan ini kami lakukan di rumah Ibu Salidatun Nurhalimah. Caranya sangat mudah, hanya dengan melarutkan soda api dalam air lalu menambahkan minyak jelantah, pewangi dan pewarna, adonan sabun sudah jadi. Kemudian diamkan adonan tersebut selama 3-7 hari, agar reaksi antara soda api dan minyak jelantah (reaksi saponifikasi) berjalan sempurna dan didapatkan tekstur sabun yang keras.
Banyak peserta yang antusias dalam membuat sabun ini, terlihat dengan catatan-catatan yang mereka buat, pertanyaan yang sering diajukan dan tidak enggan untuk sama-sama membuat sabun. Beberapa dari mereka sukses membuat sabun dalam satu kali percobaan, tetapi beberapa diataranya gagal karena tidak tepatnya takaran yang diberikan, sehingga percobaan harus diulang. Setelah mereka berhasil membuat sabun, mereka membawa pulang sabun buatan mereka masing-masing. Harapannya, dengan inovasi pembuatan sabun dari minyak jelantah ini dapat mengurangi penggunaan minyak jelantah yang berbahaya bagi kesehatan dan akan memiliki nilai ekonomis karena pembuatannya tidak memerlukan banyak biaya.