Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Trap Barrier System (TBS) untuk Atasi Hama Tikus Sawah pada Kelompok Tani di Desa Kesesirejo
Kesesirejo, Sabtu (12/01/2018) – Kerusakan hingga gagal panen (puso) di Desa Kesesirejo yang disebabkan karena hama tikus sawah memerlukan metode baru untuk menangani hama tersebut, salah satunya adalah Trap Barrier System (TBS). Pengenalan penggunaan Trap Barrier System (TBS) sebagai salah satu metode menangani hama tikus sekaligus untuk mendukung Swasembada Pangan yang merupakan program pemerintah.
Acara dilaksanakan di Balai Desa Kesesirejo dan dimulai pukul 20.40 WIB. Acara diawali dengan pembukaan, sambutan dari perwakilan Kepala Desa, sambutan dari Ketua BPD, pengenalan dari Tim 1 KKN Undip 2018 Desa Kesesirejo, penyuluhan Kartu Tani, pengenalan Trap Barrier System,dan penutup. Pengenalan penggunaan Trap Barrier System dibawakan oleh Ilham Alkian dari Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Matematika. Pengenalan ini dilaksanakan dengan sistem penyuluhan dan diskusi dengan media leaflet, slide presentasi yang dilengkapi video dan simulasi Trap Barrier System (TBS) menggunakan maket yang sudah dibuat terlebih dahulu.
Gambar 1. Penyuluhan Trap Barrier System di Balai Desa Kesesirejo
Sebanyak 40 peserta terlihat antusias dalam mengikuti acara ini. Hal ini dikarenakan, beberapa dari mereka sudah menerapkan metode yang serupa, tetapi kerusakan panen akibat hama tikus tidak signifikan berkurang. Kelebihan metode Trap Barrier System (TBS) dibandingkan metode sebelumnya adalah penambahan bubu atau perangkap tikus yang dipasang dengan jarak setiap 25 meter. Pada penyuluhan ini juga dilengkapi dengan perkiraan harga bahan yang dibutuhkan untuk membuat Trap Barrier System (TBS) berdasarkan toko perlengkapan pertanian yang ada di sekitar Desa Kesesirejo, sehingga perserta juga dapat memperkirakan biaya yang akan dikeluarkan sesuai dengan bahan yang akan digunakan.
(Gambar 2. Maket Trap Barrier System sebagai media pengenalan)
Pewarta : Christina Reza Hastuti
Editor : Dr. Sunarno, S.Si, M.Si