Mahasiswa UNDIP Lakukan Sosialisasi dan Edukasi Ecoenzyme, UMKM, dan Alternatif Produk Olahan Rajungan kepada Komunitas PKK Desa Telukawur Jepara
Jepara (23/10/2022) – Sejumlah mahasiswa yang tergabung ke dalam Tim I Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada kelompok ibu-ibu PKK RT 04 dan 05 Desa Telukawur Jepara mengenai pemanfaatan ecoenzyme, UMKM, serta alternatif produk olahan rajungan. Kegiatan ini menjadi salah satu dari serangkaian program kerja KKN-T yang bertajuk “Aplikasi Smart Modern Aquaculture Untuk Peningkatan Produktivitas Perikanan Budidaya Dan Mendukung Eco-Edu Tourism”. Selain merupakan bentuk aksi pengabdian kepada masyarakat sekitar, kegiatan KKN tematik ini juga didukung oleh program pendanaan riset Matching Fund Kedaireka dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek). Pelaksanaan program ini diinisiasi oleh sejumlah dosen dari Fakultas Sains dan Matematika (FSM), yakni Prof. Sapto Purnomo Putro, M.Si., Ph.D. selaku ketua pelaksana KKN-T Kedaireka sekaligus dosen pembimbing lapangan untuk Tim I, Prof. Widowati, S.Si., M.Si. sebagai Dekan FSM UNDIP, serta Satriyo Adhy, S.Si., M.T. selaku pembimbing pelaksanaan KKN. Kegiatan ini juga melibatkan sebanyak 11 orang mahasiswa S-1 UNDIP yang berasal dari berbagai jurusan, meliputi program studi Biologi, Bioteknologi, Matematika, Akuakultur, dan Oseanografi. Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada ibu-ibu PKK Desa Telukawur adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pemanfaatan ecoenzyme khususnya pada skala rumah tangga, memperkenalkan berbagai produk alternatif diversifikasi olahan rajungan, mempraktekkan cara pembuatan salah satu produk olahan rajungan yakni kerupuk, serta mengetahui standar operasional dan persyaratan yang diperlukan dalam membangun bisnis UMKM berbasis olahan pangan dari rajungan.
Sosialisasi dilaksanakan pada hari Minggu, 23 Oktober 2022 pukul 16.00 WIB, bertempat di rumah Ibu Jumi selaku ketua PKK RT 05 Desa Telukawur, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Kegiatan diawali dengan pembukaan, sambutan singkat, menyanyikan lagu mars PKK, serta membaca shalawat. Berikutnya dilanjutkan dengan acara inti, yakni sosialisasi mengenai pemanfaatan ecoenzyme oleh salah satu mahasiswa KKN yaitu Roiyan Nur Khoirul Umam. Selain mendapatkan leaflet dan pemaparan materi, para ibu PKK yang hadir juga diberikan sejumlah botol kecil berisi cairan ecoenzyme yang bisa langsung digunakan. Ecoenzyme merupakan cairan yang dibuat dari fermentasi kulit buah-buahan yang diperam selama kurang lebih 3 bulan, dengan perbandingan kulit buah, gula/molase, dan air yaitu 3:1:10. Sebagai upaya pengurangan sampah yang menjadi salah satu kendala di Desa Telukawur diharapkan sosialisasi ecoenzyme dapat menjadi salah satu solusi yang tepat. Cairan ecoenzyme juga dapat dimanfaatkan sebagai pembersih pakaian, cairan pel, bahkan pupuk tanaman.
Acara inti berikutnya yaitu edukasi dan sosialisasi mengenai alternatif diversifikasi olahan rajungan yang disampaikan oleh salah satu mahasiswa KKN yaitu Syahidah Charisa Nabila. Rajungan merupakan salah satu komoditas unggulan di laut Jepara, termasuk di sepanjang kawasan pesisir Pantai Telukawur. Potensi ini perlu dikembangkan dan dikelola dengan baik, salah satunya melalui upaya diversifikasi agar produk pangan menjadi beraneka ragam dan bernilai jual tinggi. Diversifikasi pangan mengandung makna yakni upaya variasi olahan makanan pokok yang dikonsumsi, sehingga tidak terfokus pada satu jenis saja, yang bertujuan untuk peningkatan konsumsi aneka ragam pangan dengan prinsip gizi seimbang. Umumnya, daging rajungan hanya diolah sekadarnya untuk keperluan konsumsi. Padahal, ada banyak kreasi olahan yang bisa dicoba untuk menghasilkan aneka produk rajungan, seperti lumpia, nugget, pempek, kerupuk, hingga sambal petis. Melalui adanya upaya diversifikasi, diharapkan masyarakat akan mampu menggali, mengeksplorasi, serta meningkatkan penyediaan berbagai komoditas pangan sehingga terjadi penganekaragaman konsumsi pangan, dalam hal ini yaitu produk dari rajungan. Selain pemaparan materi dan pembagian leaflet berisi informasi mengenai ragam alternatif olahan rajungan beserta resep dan cara pengolahannya, materi lainnya yang tidak kalah penting yakni edukasi mengenai perkembangan UMKM industri pangan, izin edar produk, standardisasi produk, dan optimalisasi media digital untuk pemasaran hasil produk UMKM.
Acara inti yang ketiga ialah sosialisasi dan praktek pembuatan kerupuk berbahan dasar daging rajungan, yang dipaparkan oleh perwakilan mahasiswa dari kelompok 2 tim KKN Tematik-Kedaireka, yaitu Irene Hutabarat dan Nur Zhafirah Marchalin. Kerupuk rajungan umumnya terbuat dari bahan daging rajungan dan bahan campuran lainnya. Rajungan dapat dikonsumsi dan memiliki prospek yang bagus untuk dikembangkan sebagai bahan olahan kerupuk. Rajungan memiliki kandungan gizi berupa kadar protein yang sangat tinggi. Dalam daging rajungan sendiri terdapat hampir 26,62% karbohidrat, kandungan lemak sebesar 0,84%, serta berbagai macam asam amino esensial. Alat dan bahan dalam pembuatan kerupuk rajungan ini terdiri atas plastik, sendok, wadah, talenan, roll, 500 gram tepung terigu, 500 gram tepung tapioka, 200 gram daging rajungan, air, garam, daun bawang, 1 sdm pengenyal makanan, 5 siung bawang putih, dan 1 sdm ketumbar. Adapun langkah pembuatan kerupuk rajungan yaitu sebagai berikut : Bumbu dihaluskan, lalu bahan dicampur menjadi satu hingga halus. Adonan yang telah terbentuk tersebut kemudian dicetak menggunakan plastik dan loyang, lalu dikukus kurang lebih 30 menit. Adonan diangkat dari dandang, kemudian dilebarkan di atas tampah menggunakan roll dan dipotong-potong. Bahan basah dari adonan kerupuk tersebut lalu dikeringkan di bawah sinar matahari. Setelah kering, kerupuk siap digoreng dan disajikan.
Acara inti yang keempat yaitu sosialisasi terkait inovasi pemasaran produk budidaya perikanan yang disampaikan oleh Nur Zhafirah Marchalin. Melihat peluang besarnya potensi yang bisa dikembangkan melalui pengolahan produk berbahan dasar rajungan, perlu adanya upaya untuk menumbuhkan potensi lokal berbasis kompetensi sumber daya manusia dalam mengembangkan suatu produk berupa kerupuk dari rajungan. Pemanfaatan hasil budidaya rajungan tersebut harus dioptimalkan yaitu dengan memanfaatkan SDM yang ada dan menerapkan model teknologi industri rumah tangga melalui diversifikasi produk rajungan sehingga akan diperoleh hasil produk rajungan yang lebih beraneka ragam dan berkembang guna memaksimalkan potensi yang ada. Dalam perkembangannya, dilihat bahwa dibutuhkannya proses pemasaran yang tepat dalam mempromosikan dan mendistribusikan produk olahan tersebut ke customer/konsumen. Oleh karena itu, mahasiswa KKN selaku pengeksekusi program juga membuka kunci untuk sistem pemasaran yang baik dan memberikan pembekalan dan pemasaran ke wilayah yang lebih luas dengan memanfaatkan teknologi dan sosial media seperti penggunaan Instagram, Facebook, dan Whatsapp. Selain itu, diberikan pemaparan materi terkait pengurusan mengenai hak paten dari sebuah produk baru serta pengenalan aplikasi Canva sebagai salah satu media pembuatan desain iklan dan produk yang kreatif dan menarik. Melalui adanya kegiatan sosialisasi ini, diharapkan agar komunitas ibu-ibu PKK di Desa Telukawur mampu memaksimalkan potensi daging rajungan dengan mengolah serta memasarkannya secara tepat sasaran.
Penulis : Syahidah Charisa Nabila – Program Studi Biologi/Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro
Dosen Pembimbing Lapangan : Prof. Drs. Sapto Purnomo Putro, M.Si., Ph.D.