KEGIATAN PENYULUHAN IMPLEMENTASI 4R (Replace, Reduce, Reuse, Recycle) HINGGA LATIHAN KESENIAN DRUMBLEK

KKN TIM I UNDIP Desa Tengaran, Kecamatan Tengaran

Periode 14 s.d 20 Januari 2018

TIM I KKN UNDIP Desa Tengaran menghadiri pertemuan rutin PKK sekaligus melakukan sosialisasi di dusun Krajan, Desa Tengaran, setiap dusun di desa tengaran memiliki PKK yang rutin mengadakan pertemuan biasanya 1  bulan sekali, banyak hal yang dibahas dalam pertemuan 1 bulanan ini seperti evaluasi kegiatan, masalah keuangan dan rencana kegiatan yang akan datang, dalam kesempatan ini Mahasiswa KKN UNDIP DesaTengaran, HafidzhanHamdani, FakultasPerikanan dan Kelautan diberikan kesempatan untuk menyampaikan program kerja tentang Implementasi 4R (Replace, Reduce, Reuse, Recycle)

 

Banyak hal yang dapat kita lakukan di dalam rumah untuk menyelamatkan lingkungan salah satunya ialah dengan menerapkan prinsip 4R. 4R yakni meliputi (Replace, Reduce, Reuse, Recycle). Dalam garis besar prinsip 4R merupakan prinsip yang digunakan untuk mengelola dan juga mengurangi sampah. Sampah sudah menjadi hal yang biasa dalam aktivitas manusia, sebab setiap kegiatan yang dilakukan sudah pasti menghasilkan sampah, baik itu sampah organik maupun non-organik.

 

Sampah sendiri ialah barang atau sesuatu yang sudah tidak dapat digunakan lagi. Misalnya,saat kita minum air mineral yang memakai botol plastic, maka botel tersebut sudah menjadi sampah bukan? Sudah tidak terpakai lagi. Aktivitas manusia semakin hari semakin banyak, dengan demikian sampah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia tersebut pun semakin banyak, terlebih sampah yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga. Misalnya sampah sayuran sampah kemasan makanan, dan lain-lain.

 

Replace merupakan teknik Mengganti penggunaan produk ke bahan yang ramah lingkungan. Salah satu hal yang paling mudah dilakukan adalah dengan mengganti kantong plastik belanjaan dengan tas berbahan kain yang dapat digunakan kembali. Selain itu, tidak menggunakan styrofoam saat membeli makan, namun gunakan tempat makanan yang dapat dicuci. Selain itu juga dapat dengan mengubah botol minuman menjadi botol yang bisa dimanfaat kan secara berulang, misalnya saja botol yang terbuat dari material aluminium.

 

Reduce merupakan teknik Mengurangi sampah dengan memaksimalkan penggunaan barang. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membeli produk kemasan isi ulang, menggunakan kertas bolak-balik, atau membeli produk dalam kemasan besar sekaligus. Agar tidak menghasilkan banyak sampah kita dapat meminimalisir pemakaian benda yang dapat menghasilkan sampah dalam sekali pakai. Misalnya dengan  pada saat berbelanja, sebaiknya membawa tas belanja sendiri sehingga tidak perlu lagi menggunakan kantong plastik. Jangan sering-sering membeli minuman kemasan botol. Kalau minuman sudah habis, botolnya hanya menambah sampah.dan masih banyak lagi cara lainnya.

 

Reuse merupakan teknik Memanfaatkan barang bekas untuk digunakan kembali. Botol-botol plastik dapat digunakan kembali untuk wadah sesuatu, bekas kaleng dipakai untuk menjadi pot tanaman, tempat pensil, dan lain sebagainya agar lebih indah dapat dicat sesuai keinginan anda. Apabila kita memanfaatkan benda-benda yang tidak diguanakn kembali, dengan otomatis sampah pun akan berkurang.

 

Recycle merupakanteknikpengurangansampah dengan cara mendaur ulang. Sehingga kita harus dapat membedakan yang mana yang termasuk sampah organik atau anorganik. Dibutuhkan kreativitas yang lebih untuk menerapkan teknik Recycle ini, bahkanbeberapadiantaranyamembutuhkanteknologikhusus. contohnya, beberapa plastik isi ulang pembersih lantai dirangkai untuk dijadikan tas dan dompet cantik atau mengolah botol plastik untuk dijadikan biji plastik. Untuk mendaur ulang sampah-sampah anorganik dapat dengan cara mengumpulkan barang-barang seperti botol plastik bekas minuman, majalah , kertas atau pun kaleng-kaleng bekas minuman.

TIM 1 KKN UNDIP Desa Tengaran besokmalam harinya menghadiri latihan kesenian drumblek dusun krajan di kediaman Ketua Orma Desa yaitu Mas Fauzi.Musik drumblek ini pertama kali muncul pada bulan ramadhan, tepatnya saat malam takbiran tahun 2015 di Desa Tengaran, Kabupaten Semarang yang dimotori oleh salah seorang warga bernama Fauzi dan Dani, yang kemudian diberi nama DKT (Drumblek Krajan Tengaran). Dengan dukungan dana yang terbatas, mulailah mereka berburu mengumpulkan  jrigen plastik bekas minyak goreng, drum bekas oli atau cat, bambu hingga paralon. Melalui sedikit modifikasi, dibuatlah perangkat marching band. Namun musik drumblek berkembang pesat sejak 2 tahun terakhir ini, yang ditandai dengan munculnya grup-grup drumblek baru di wilayah Kecamatan Tengaran yang meramaikan acara-acara di wilayah sekitar. Jika dilihat dari penampilan dan ragam kostum yang digunakan, drumblek saat ini sudah jauh berkembang jika dibandingkan dengan awal kemunculannya, bahkan berbagai macam variasi formasi barisan juga telah diaplikasikan seperti layaknya marching band profesional.

Kreatifitas masing-masing grup ini ternyata menjalar ke berbagai daerah-daerah lain di Kabupaten Semarang untuk membentuk grup drumblek lainnya, hal ini menjadikan drumblek sebagai salah satu kesenian musik yang cukup populer dan bergengsi di Kabupaten Semarang saat ini.

Hampir semua penonton yang disuguhi atraksi drumblek terkesima. Walau pada awalnya mereka bersikap biasa karena mengira yang digelar adalah marching band, tetapi begitu mengetahui yang beraksi adalah drumblek dengan dukungan barang- barang bekas, mereka langsung berdecak kagum. Hasilnya, latihan yang tidak kenal waktu tersebut, tampil dengan memikat dan mendapat apresiasi penuh dari penonton.