Komposting & Pengenalan Alat Sederhana sebagai Alternatif Bahan Bakar Minyak (BBM) Kepada Ibu-Ibu PKK di Desa Blimbing Wuluh
Siwalan, Pekalongan – Sabtu (27/01). KKN Tim 1 Undip Desa Blimbing Wuluh, Kec. Siwalan, Kabupaten Pekalongan telah mengadakan kegiatan berupa “Pembuatan Pupuk Kompos dan Pengenalan Alat dari Barang-Barang Bekas dalam upaya Pelestarian Lingkungan Hidup. Pada kesempatan kali ini, TIM 1 KKN Undip mengundang tamu Undangan dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Pekalongan yang dihadiri oleh Luthfiyah beserta John dan Sutardji selaku rekan kerja dari Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pekalongan. Acara ini juga dihadiri oleh Ruswahyuningsih selaku Pejabat Kepala Desa , perwakilan BPD dan 20 peserta Ibu PKK Desa Blimbing Wuluh serta 6 orang anggota dari Tim 1 KKN Undip. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 15.00-17.00 WIB di Balai Desa Blimbing Wuluh. Acara dimulai dengan pemberian sambutan oleh pejabat Kepala Desa Blimbing Wuluh.
Kegiatan ini merupakan gabungan dari dua program kerja monodisiplin mahasiswa KKN yang bertujuan mengenalkan cara pembuatan pupuk kompos sederhana dan alat sederhana sebagai alternatif bahan bakar minyak (BBM) kepada ibu-ibu PKK. Ibu-Ibu PKK terlihat sangat antusias dengan materi pembuatan pupuk kompos dan pengenalan alat dari barang bekas sebagai alternatif bahan bakar minyak. Bahan pembuatan pupuk kompos terdiri dari sekam padi, daun kering, sayuran basah, EM 4, ragi tape, pupuk kompos yang sudah jadi (sebagai pancingan).
Banyak dari ibu-ibu yang bertanya bagaimana cara pembuatan pupuk kompos dan cara membuat alat sederhana sebagai alternatif pembuatan bhan bakar minyak (BBM). “Total volume sampah yang ada di kabupaten Pekalongan sebanyak 300 ton/hari, untuk mengurangi timbulan sampah tersebut, dapat dilakukan dengan pemanfaatan berupa sampah organik menjadi pupuk kompos dan sampah anorganik dapat diolah menjadi barang yang bermanfaat” kata Luthfiyah saat menyampaikan materinya mengenai kebijakan pengolahan sampah (27/01). Kegiatan tersebut tidak hanya berupa penyampaian materi saja tetapi juga dilakukan simulasi pembuatan kompos yang dilakukan oleh John dan Sutardji.
Dengan memberikan edukasi dan praktek maka diharapkan ibu-ibu nantinya mampu untuk mengelola sampah rumah tangganya sendiri dan lingkungan sekitarnya. (Editor: Aditya Kusumawati)