Gerakan Pucanggading Bebas KEK Dengan Metode “ECF” (Education,Competition,and Fun)
Kekurangan energi kronik menjadi salah satu kasus yang terjadi pada BUMIL di desa Pucanggading. BUMIL merupakan kepanjangan dari ibu hamil.Ibu KEK adalah ibu yang ukuran LILAnya < 23,5 cm dan dengan salah satu atau beberapa kriteria sebagai berikut: a. berat badan ibu sebelum hamil < 42 kg, b. Tinggi badan ibu < 145 cm, berat badan ibu kehamilan trimester iii < 45 kg.Berdasarkan keterangan tersebut, Darmono Alpindo Purba dari mahasiswa jurusan Ilmu Gizi berinisiatif untuk melakukan program pendampingan pada ibu hamil KEK (kekurangan energi kronik). Saat melakukan pendampingan, Siska melakukan pengukuran pada LILA (lingkar lengan atas), pengukuran berat badan, dan pengukuran panjang atau tinggi badan. “Cara mengukur LILA ; pertama, tetapkan posisi bahu dan siku, letakkan pita antara bahu dan siku, tentukan titik tengah lengan, pita jangan terlalu ketat, pita jangan terlalu longgar, cara pembacaan skala ukuran yang benar”, Ujar Darmono.
Selain melakukan pengukuran juga diselingi dengan pemberitahuan mengenai konsumsi makanan sehat dan bergizi untuk ibu hamil dan ibu pasca melahirkan. Kemudian, pemberian pemahaman terhadap makanan mitos yang dihindari desa karena faktor adat istiadat, dan menjelaskannya jika semua makanan yang sehat dan bergizi diperbolehkan untuk memakannya.
Dengan adanya program pendampingan pada ibu hamil KEK (kekurangan energi kronik) mampu memberikan pengaruh pada ibu hamil agar lebih waspada terhadap kehamilannya dan menjaga pola makannya.
Editor : Nurmasari Widyastuti, S.Gz., M.Si.Med