Penerapan Teknik Menanam Vertikultur Sayuran Sebagai Upaya Meningkatkan Produktivitas Ibu-Ibu Rumah Tangga Sekaligus Menambah pendapatan Rumah Tangga Dengan Memanfaatkan Batang bekas
Pada hari Minggu, 27 Agustus 2017 Tim Mahasiswa Undip mengajak Ibu-ibu rumah tangga Desa Begawat untuk melakukan pendampingan dan pelatihan untuk vertikultur dan juga bokasi. Kegiatan ini dilakukan untuk membuat pupuk organik yang lebih efektif dan juga efisien, selain itu juga untuk mengedukasi para ibu ibu rumah tangga mengenai penanaman tanpa menggunakan lahan. Lokasi pendampingan berada diruma Ibu Diati sebagai ketua Kelompok Tani Wanita Sekar Aji di Desa Begawat.
Sebelum dilakukannya pelatihan, para Tim Undip yang terkait memberikan sejumlah materi mengenai apa itu bokasi dan vertikultur. Bokasi adalah singkatan dari bahan organik kaya akan sumber hayati, merupakan pupuk organik yang bisa dibuat dengan cepat dan efektif yang menggunakan EM4 sebagai jenis mikroorganisme dekomposer dan pembuatan nya relatif lebih cepat dari pupuk konvensional. Sedangkan vertikultur sendiri berfungsi untuk rumah-rumah yang menginginkan kehijauan walaupun tidak ada lahan yang memadai.
Untuk kali ini vertikultur yang diajarkan menggunakan bahan-bahan bekas, yaitu botol bekas 1.5 liter. Pertama-tama botol bekas diberi lubang yang berbentuk persegi panjang diatasnya, lalu diberi lubang juga untuk tali di sisi kanan dan kiri botol. Setelah rangkaian nya jadi, botol botol tersebut diisi dengan tanah humus dan diberi benih. Untuk perawatan pemeliharaan vertikultur ini, disiram setiap pagi dan sore menggunakan botol spray yang berisi air.
Setelah pemberiam materi, Tim Undip mengajak para ibu ibu rumah tangga untuk melakukan praktek bokasi sambil menjelaskan mengenai bokasi secara lebih lanjut. Hal yang harus dilakukan pertama kali adaah untuk menyiapkan EM4 sebagai mikroorganisme dekomposer sebanyak satu tutup botol dan lalu dicairkan dengan satu liter air dan lima sendok gula. Lalu menyiapkan media bokasi yaitu jerami yang dicacah-cacah kering, bekatul, dan arang sekam dan diaduk hingga merata dengan cangkul atau sekop. Kemudian hasil pencairan EM4 tersebut dicampurkan dengan media bokasi, lalu dimasukan dalam wadah yang tertutup rapat seperti trash bag dan didiamkan selama 14 hari.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan hasil vertikultur dan bokasi dari Tim Undip kepada anggota Kelompok Tani Wanita Sekar Aji Desa Begawat. Dengan adanya program ini, Tim Undip berharap dapat memajukan sektor pertanian yang ada di desa ini dengan semangat dari para ibu ibu anggota Kelompok Tani yang ada.
Editor : Dr. Iman Setiono , M.Si