Pendampingan Upaya Pencerdasan Pembuatan Lubang Biopori dan Pengelolaan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos yang Ramah Lingkungan

Kradenan, Semarang (Februari 2017) – Mahasiswa Tim Pengabdian Masyarakat UNDIP 2017 telah melaksanakan pendampingan upaya pencerdasan pembuatan lubang biopori dan pengelolaan sampah organik menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 2 Februari 2017 dan bertempat di Balai Desa. Diawali dengan pemaparan tentang biopori. Biopori sendiri merupakan lubang-lubang dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktifitas organisme di dalamnya seperti cacing, perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya. Didalam pemaparan juga dijelaskan tentang fungsi dari biopori yaitu membantu meresapkan air hujan ke dalam tanah, penyubur tanah dan pengahsil kompos dari bahan organik yang dimasukkan seperti dedaunan kering dan sisa makanan. Selain itu dipaparkan juga cara untuk membuat biopori secara sederhana.
Pemodelan biopori yaitu membuat lubang di tanah sedalam 80 cm sampai 100 cm dengan lebar 10 cm. Pelubangan pipa menggunakan bor dengan dimater mata bor 1 cm pipa yang dibuat, segera dimasukkan pipa yang penutup bawah pipa sudah dipasang sebelumnya. Selanjutnya dapat dimasukkan berbagai macam sampah organik yang ingin kita buat menjadi kompos. Kompos akan terbentuk sesudah 15 – 30 hari. Pembentukan kompos ini juga dapat menjadi alternatif pupuk organik. Dalam peragaan ini masyarakat sangat antusias untuk meniru pembuatan bipori di rumah mereka. Namun terhambat oleh ketidakadaan alat pelubang tanah.