Pendampingan Pembentukan Kader Waspada Difteri dan ISPA pada Ibu dan Anak untuk Meningkatkan Upaya Pencegahan dan Pengetahuan Penyakit Difteri dan ISPA

Bergas Lor, Semarang – Infeksi saluran pernapasan akut atau sering disebut sebagai ISPA adalah infeksi yang mengganggu proses pernafasan seseorang. Infeksi ini umumnya disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea (pipa pernafasan), atau bahkan paru-paru. Difteri adalah jenis penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi di selaput lendir hidung dan tenggorokan. Bakteri yang menginfeksi bernama Corynebacterium diphtheriae. Umumnya penyakit difteri diawali dengan rasa sakit di tenggorokan, demam, lemas hingga membengkaknya kelenjar getah
bening.

Difteri dan ISPA ini merupakan 2 penyakit yang berbahaya, masyarakat harus waspada terhadap kedua penyakit ini. Maka dari itu Mahasiswa Tim Pengabdian Masyarakat UNDIP 2017 ini melaksanakan pendampingan
pembentukan kader waspada difteri dan ispa pada ibu dan anak untuk meningkatkan upaya pencegahan dan pengetahuan penyakit difteri dan ispa di Desa Bergas Lor, Bergas, Semarang.

Kegiatan yang dilakukan pada tanggal 2 Februari 2017 bertempat di Balai Desa ini selain penyampaian penjelasan dasar berupa definisi, mahasiswa juga menjelaskan gejala serta cara pencegahan agar tidak terkena penyakit tersebut. Misalnya, gejala khas dari difteri adalah munculnya sebuah selaput berwarna putih keabuan di sekitar bagian belakang tenggorokan. Pencegahan paling efektif untuk penyakit ini adalah dengan imunisasi. Pemberian vaksin DPT dilakukan sebanyak 5 kali, yaitu ketika anak berumur 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, satu setengah tahun, dan lima tahun. Jika anak terlambat diberikan imunisasi, anak masih bisa diberikan imunisasi kejaran sesuai anjuran dokter sebelum usianya 7 tahun. Dengan diadakan kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat waspada terhadap difteri dan ISPA mengingat kedua penyakit ini merupakan penyakit yang mudah menular, serta tidak ada masyarakat Desa Bergas Lor tidak ada yang terkena penyakit difteri atau ISPA.