Penyuluhan Pembuatan Alat Perangkap Serangga dengan Menggunakan LED UV dan Kipas DC 12 Volt untuk Mengatasi Gangguan Serangga

Serangga merupakan kelompok hewan yang dominan di muka bumi dengan jumlah spesies hampir 80 persen dari jumlah total hewan di bumi. Dari 751.000 spesies golongan serangga, sekitar 250.000 spesies terdapat di Indonesia. Serangga dibidang pertanian banyak dikenal sebagai hama (Kalshoven, 1981) dan sebagian bersifat sebagai predator, parasitoid, atau musuh alami (Christian & Gotisberger, 2000).

Salah satu cara membasmi serangga adalah dengan membuat alat perangkap serangga. Maka dari itu, Mahasiswa TIM Pengabdian Masyarakat UNDIP melaksanakan penyuluhan pembuatan alat perangkap serangga dengan menggunakan LED UV dan kipas DC 12 volt untuk mengatasi gangguan serangga di Desa Sumur, Cluwak, Pati.

Ultraviolet (UV) secara alami bersumber dari radiasi matahari dan dapat dihasilkan pula dari lampu ultraviolet berbentuk tabung maupun LED. Sinar UV memiliki banyak manfaat. Misalnya saja membasmi kuman pada air minum, alat terapi untuk penyakit kulit dan memeriksa keaslian uang. Bahkan ‘cahaya hitam’ ini mampu menarik nyamuk dan serangga lain. Ini disebabkan sebagian serangga memanfaatkan UV dari benda-benda langit untuk membantu proses navigasi. Tidak heran bila lampu UV sering disematkan pada perangkap nyamuk karena dapat menarik atau mengecoh serangga terbang.

Mosclean berupa tabung plastik hitam dengan topi pelindung berisi enam lampu UV LED, kipas penyedot dan wadah perangkap berongga. Untuk memaksimalkan daya kerja, perangkap ini menghasilkan panas 38-40 derajat Celsius yang ideal untuk habitat nyamuk. Seluruh nyamuk yang terjebak dalam waktu lama akan mati mengering. Mosclean dapat diletakkan di lantai maupun digantung. Diharapkan setelah dilakukan penyuluhan ini, masyarakat desa dapat mengatasi gangguan serangga.

Kegiatan berlangsung 12 Februari 2017 di balai desa Sumur dengan peserta warga desa. Pemaparan dilakukan oleh TIM Pengabdian Masyarakat UNDIP mengenai alat penangkap serangga. Warga desa diharapkan setelah kegiatan ini dapat memanfaat alat penangkap serangga tersebut sehingga ganggungan dari serangga dapat menurun.