TANGGULANGI ISU PERNIAHAN DINI KKN DESA KUMBO GANDENG LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK REMBANG
Kumbo, Rembang (20/07/2018). Andhom selaku sekretaris lembaga perlindungan anak dan remaja rembang bersama Mahasiswa Tim KKN II Undip 2018 di Balai Desa Kumbo. Kegiatan ini merupakan salah satu agenda salah satu program kerja tim KKN II Undip dalam permasalahan yang ada pada desa .
Penyampaian materi mengenai Pernikahan dini ini bertempat di MTs Hidayatul Muslimin Kumbo bersama Mahasiswa Tim KKN II Undip 2018 diikuti oleh para masyarakat remaja remaja Kumbo dari rt 1 saampai rt 10 dengan perkalian tiap tiap rt masing masing kurang lebih ada 10 orang , gunanya dalam sosialisasi isu pernikahan dini ini untuk memberi tahu atau arahan kepada anak anak desa Kumbo agar mengetahui apa yang terjadi jika masih terjadi pernikahan dini.
Pernikahan dini (pernikahan anak) memang masih marak terjadi di wilayah ini, meskipun sudah tidak sebanyak dulu. Tetapi dampaknya tetap tidak berubah, antara lain besarnya presentase perceraian, kemiskinan, kekerasan dalam rumah tangga, serta dampak psikologis misalnya berubahnya perilaku menjadi pribadi yang tertutup.
Metode penyampaian dari pemateri berfokus pada diskusi dua arah dengan stimulasi dari video dokumenter yang menggambarkan realita para pasangan yang menikah di usia anak. Usia anak yang dimaksud menurut Andhom berkisar antara 1 sampai 16 tahun, sedangkan rentang usia pernikahan dini yang menjadi sasaran materi ialah antara 14 sampai 17 tahun.
“Usia dalam rentang ini sangat vital karena mereka memasuki usia remaja tapi sebenarnya pola pikirnya masih anak. Bisakah anak kecil merencanakan keluarga? Mencari nafkah? Menghitung pengeluaran bulanan? Padahal mereka juga masih bingung mengurus keperluannya sendiri.” kata Andhom si pemateri.
Setelah usai penyampaian materi para hadirin diminta mengambil kesimpulan dari materi yang telah disampaikan dan dirangkum menjadi sebuah kalimat motivasi. Rangkaian acara ditutup dengan seluruh hadirin menyerukan kalimat motivasi tersebut yang berbunyi “Menikahlah setelah selesai sekolah!” .