Pelepasan Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim I Tahun 2019
Senin, 7 Januari 2019 telah dilaksanakan upacara pelepasan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro Tim 1 2019 yang bertempat di lapangan Widya Puraya Universitas Diponegoro, pukul 07.00-08.30 WIB. Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Rektor Universitas Diponegoro, Bapak Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum. dan diikuti oleh 10 Dosen Koordinator Kabupaten, 115 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan 2512 mahasiswa yang berasal dari berbagai fakultas. Lokasi KKN Universitas Diponegoro Tim 1 2019 tersebar di 10 Kabupaten yakni Rembang, Jepara, Pati, Grobogan, Temanggung, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan, dan Pemalang. Peserta KKN Universitas Diponegoro Tim 1 2019 ditempatkan di 33 kecamatan dan terbagi atas 35 kelompok beranggotakan 7 hingga 10 mahasiswa di tiap desa.
Dalam amanatnya, Rektor Universitas Diponegoro memberi pesan kepada mahasiswa KKN Tim 1 supaya lebih berhati-hati dalam melaksanakan tugas dan tidak terpengaruh oleh suasana politik mengingat dalam tahun 2019, Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi, selain itu peserta KKN juga diharapkan membuat program yang bermutu. Upacara pelepasan ditutup secara simbolis dengan penyematan topi kepada koordinator kecamatan. Selanjutnya upacara diakhiri dengan pembacaan doa bersama.
Pemberangkatan peserta KKN difasilitasi oleh Universitas dengan armada bus untuk mahasiswa serta truk untuk mengangkut sepeda motor. Pemberangkatan peserta KKN ini dibagi menjadi 2 hari yaitu pada tanggal 7 dan 8 Januari 2019. Pemberangkatan hari pertama yaitu dari Kabupaten Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal dan Grobogan. Hari kedua, Kabupaten Semarang, Temanggung, Pati, Jepara dan Rembang diberangkatkan.
Mahasiswa KKN Kec Pemalang, Desa Saradan termasuk dalam kelompok pemberangkatan hari pertama yaitu Senin usai upacara. Dengan menggunakan dua bus, rombongan mahasiswa dan Dosen KKN diterima oleh staf Kec Pemalang, Ibu Yustina yang juga merupakan Alumni FKM Undip angkatan 1998.
Ediitor : Safira Siti Nadhilah Hanif dan Abdul Syakur