Penggalan kisah Produksi Panggalan di Desa Wanamulya
Pada era milenial, anak – anak kini lebih memilih permainan digital pada gawai yang diberikan oleh orang tua. Meskipun beberapa permainan memiliki konsep bermain sambil belajar, namun tidak dipungkiri kegiatan motorik mereka sangat terbatas. Ditengah maraknya permainan berbasis digital, Ibu Siti Rahayu tetap memertahankan permainan tradisional yang dinamakan panggalan atau yang biasa dikenal permainan gasing. Berdiri tahun 2012 di Bogor, Ibu Siti memutuskan untuk memindahkan tempat produksinya ke RT 04 RW 01 Desa Wanamulya, Pemalang pada tahun 2016 silam. Pada awal berproduksi, panggalan yang dihasilkan hanya 70 buah perharinya dan dipasarkan berkeliling dari satu sekolah ke sekolah lainnya. Kini produksi panggalan sudah meningkat menjadi 800 buah panggalan dan 400 yoyo perharinya.
Hasil produksi panggalan dan yoyo
Bahan baku Panggalan atau Gasing
Bahan dasar pembuatan panggalan dan yoyo merupakan kayu yang memiliki sifat keras, salah satunya adalah kayu mahoni. Pengerjaan panggalan ini masih diakukan dengan gergaji dan ukir manual yang dikerjakan oleh suami dan anak dari Ibu Siti. Pemasaran panggalan saat ini sudah tidak lagi dijajakan secara keliling namun diambil pengepul mainan yang sudah memesan dengan jumlah ratusan. Omset yang semula hanya berkisar 30 ribu rupiah per hari, kini sudah mencapai 500 ribu rupiah. Selama memproduksi panggalan dan yoyo, terdapat beberapa hambatan yang muncul mulai dari kurangnya daya listrik, kurangnya modal, dan pemotongan yang masih manual sehingga memakan waktu yang lebih lama. Semangat Ibu Siti serta keluarganya untuk tetap memproduksi permainan tradisional ini patut kita apresiasi. Semoga nantinya panggalan yang di produksi di Desa Wanamulya ini dapat dipasarkan lebih luas lagi. Kita perlu melestarikan dan memperkenalkan kepada anak-anak, agar permainan panggalan tidak hilang ditelan zaman.
Editor : Abdul Syakur