Potensi UKM Genting dan Tempe di Desa Pringtulis,

05

Jepara, Jumat (18/01/2019), Mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro Desa Pringtulis, Kec. Nalumsari mengunjungi beberapa UMKM yang ada di Desa Pringtulis. UMKM yang dikunjungi antara lain Pengrajin Genting dan Pengrajin Tempe yang bertempat di Dukuh Gajihan, Desa Pringtulis. Pada kesempatan kali ini kami dapat menemui Ibu Sifha Fauzia, salah satu pengrajin genting di Desa Pringtulis. Usaha kerajinan genting yang beliau tekuni telah menjadi usaha keluarga selama beberapa generasi. Diwariskan dari orangtuanya, usaha genting yang dulunya bertempat di Kecamatan Mayong ini sudah melayani ribuan genting tiap pemesanan. Ibu Sifha Fauzia menjelaskan pada kami mengenai bahan yang digunakan hingga proses pembuatan genting. Menurut penuturan Ibu Sifha, tanah liat yang digunakan sebagai bahan pembuatan genting didapat dari Desa Gemiring, Kecamatan Nalumsari. Genting yang diproduksi memiliki berbagai macam ukuran. Pembuatan genting diawali dengan menggiling tanah liat hingga proses pengeringan. Proses pengeringan dapat berlangsung selama 1 hingga 3 hari. Modal yang dikeluarkan dalam sekali produksi mencapai Rp 5.000.000 dengan keuntungan hingga Rp 1.500.000 dalam 1000 produksi genting.

06

Selain genting, di Dukuh Gajihan juga terdapat industri rumahan kerajinan tempe. Kami menemui Ibu Suhermi selaku pemilik usaha tersebut. Usaha kerajinan tempe yang digeluti oleh Ibu Suhermi sudah berdiri sejak tahun 2009. Awal mula berdirinya usaha tersebut ialah gagasan dari Almarhum suami Ibu Suhermi. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, Ibu Suhermi menekuni usaha ini sendirian bersama keluarganya tanpa tenaga kerja tambahan dari luar. Hal yang paling sering dikhawatirkan Ibu Suhermi sebagai pengrajin tempe ialah melambungnya harga kedelai dipasaran. Namun, Ibu Suhermi tetap menggunakan kedelai murni tanpa campuran dalam produksi tempenya agar kualitas produk tetap terjaga. Tempe yang di produksi oleh Ibu Suhermi telah dipasarkan ke berbagai tempat seperti Pasar Mijen di Kudus dan tempat lainnya di Jepara. Dewasa ini, selain mendistribusikan produknya ke pasar-pasar, banyak pelanggan yang langsung datang ke tempat produksi untuk membeli tempe.

Editor : Romadhon, S.Pi,M.Biotech