Pendampingan dan Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung Menjadi Briket Alami Sebagai Upaya Penyediaan Bahan Bakar Alternatif
Karangpaing (2/2/18) – Jagung merupakan bahan makanan pokok kedua setelah padi bagi kita orang Indonesia pada umumnya. Daerah di Indonesia yang berbudaya mengkonsumsi jagung, antara lain Madura, Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, dsb. Seiring dengan kebutuhan jagung yang cukup tinggi, maka akan bertambah pula limbah yang dihasilkan dari industri pangan dan pakan berbahan baku jagung. Limbah yang dihasilkan diantaranya adalah tongkol jagung dan umumnya tongkol jagung dipergunakan sebagai pakan ternak sapi, ataupun di daerah pedesaan tongkol jagung ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pada tungku tradisional.
Tim Pengabdian Masyarakat Undip 2018 melakukan sosialisasi mengenai Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung Menjadi Briket Alami Sebagai Upaya Penyediaan Bahan Bakar Alternatif. Kegiatan ini dilakukan di Balai Pertemuan warga desa Karangpaing pada hari minggu, 21 Januari 2018. Dalam sosialisasi ini dilakukan sesi tanya jawab seputar cara pemanfaatan limbah tongkol jagung.
Briket arang dari tongkol jagung ini disebut briket boiarang, dibuat dengan dirubah bentuk dan ukurannya dengan cara dipress dan memakai campuran perekat. Penggunaan perekat bertujuan agar ikatan antar partikel arang menjadi semakin kuat. Bahan utama untuk pembuatan arang diantaranya adalah tongkol jagung, dan untuk perekat kita bisa menggunakan tepung kanji dan tepung sagu. Beriku proses pembuatannya :
- Bersihkan tongkol Jagung dan pastikan sudah kering.
- Tongkol jagung yang sudah kering dimasukkan ke kompor pengarangan(reaktor karbonisasi).
- Tumbuk dan ayaki (sortasi/pemilahan) Arang Tongkol Jagung.
- Campurkan arang yang dihasilkan dari pembakaran tongkol jagung dengan perekat (bisa dengan lem kanji).
- Siapkan Cetakan Briket (bisa dari pipa paralon).
- Tongkol jagung dicetak.
- Pengeringan (bisa dengan menjemur di bawah sinar matahari selama 1-2 hari).
Briket Bioarang merupakan salah satu alternatif bahan bakar yang cukup berkualitas. Bahan bakar ini dapat dimanfaatkan dengan teknologi sederhana, tetapi panas (nyala api) yang dihasilkan cukup besar, cukup aman dan tahan lama.
Bapak –bapak yang hadir terlihat antusias untuk mengetahui proses pembuatan bahan bakar alternatif dari limbah tongkol jagung menjadi briket alami. Diharapkan dengan dilakukannya pemanfaatan limbah tongkol jagung, para warga desa dapat lebih sering mengolah limbah – limbah tongkol jagung yang ada menjadi briket alami.