Optimalisasi Peran Karang Taruna dalam Pemanfaatan Lahan Sempit untuk Perkebunan Dengan Metode Hidroponik

Plumbon, Temanggung – Keterbatasan lahan bukan alasan yang menghambat untuk bertani. Oleh karena itu, Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Diponegoro mengadakan kegiatan yang mengoptimalkan karanng taruna dalam hal pertanian (29/01/2018). Dengan menggunakan sistem pertanian hidroponik hambatan lahan bisa diatasi dengan hasil yang tak kalah bagusnya dengan sistem pertanian konvensional.

Kelebihan hidroponik ini, selain penggunaan lahan yang terbatas, juga karena bisa tumbuh di mana saja dan tak tergantung pada musim. Bahkan di wilayah pesisir dengan iklim panas pun bisa tumbuh dengan baik. Syarat utama hidroponik ini memang pada ketersediaan air, yang bisa berasal dari sumur bor, sisa buangan AC dan bahkan bisa menggunakan air PDAM.

Terkait biaya, besarnya tergantung pada sistem hidroponik yang dipilih. Jika menggunakan metode sederhana berupa wig atau sumbu tak membutuhkan banyak biaya karena hanya menggunakan barang-barang bekas, seperti botol-botol plastik dan styrofoam.