Eksekusi FGD yang ke Dua
Kegiatan minggu ke tiga yang kami lakukan terkait dengan program multi PU PR antara lain adalah mendapat pengarahan mengenai program “Kotaku” dari Bapeda pada hari Senin. Pada kesempatan itu yang mewakili dari kami adalah Mas Panggih dan Kiki. Program “Kotaku” sebenarnya fokus utamanya sama seperti tujuh aspek dari program multi PU PR BangKim. Oleh karena itu, dengan adanya pemaparan dari Bapeda kami menjadi semakin paham dengan program multi kami.
Hari berikutnya, kami melaksanakan survey-survey seperti biasa guna melengkapi data-data sebelumnya. Pada hari itu juga kami melakukan diskusi dengan Faskel mengenai rencana pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) yang ke dua. Dari diskusi tersebut kami mendapatkan informasi mengenai RT dan RW yang menjadi fokus utama Pengembangan Permukiman (BangKim) di wilayah Widuri. RT dan RW tersebut adalah RT 2 dan 3 RW 5, RT 4 RW 6, dan RT 4 RW 1. Alasan mengapa lebih fokus kepada RT dan RW tersebut karena di dalamnya paling kompleks permasalahannya. Oleh karena itu, kami berencana mengundang ketua RW dan RT tersebut dalam FGD yang ke dua kami.
Pada hari Rabu kami melakukan survey-survey di RT dan RW yang akan kami undang dalam FGD yang ke dua. Kami menemui pak RW dahulu, kemudian kami diantar ke rumah pak RT. Setelah itu kami didampingi oleh pak RT ke rumah-rumah warga untuk pendataan jamban yang ada di wilayah tersebut. Selain itu, survey ini kami fokuskan kepada permasalahan yang ada di masyarakat sekitar. Keluh kesah yang dirasakan oleh masyarakat dan penjelasan dari Pak RW mengenai hal yang telah dilakukan. Akan tetapi, kami melakukan survey ini hanya setengah hari saja karena sorenya ada perkumpulan dengan umkm yang ada di wilayah widuri.
Hari kamis kami mulai menyiapkan kebutuhan yang diperlukan untuk melaksanakan FGD ke dua. Dimulai dari pembuatan surat udangan untuk pihak Kelurahan, RT dan RW. Akan tetapi ada kendala yang kami alami, yaitu Pak Lurah sedang tidak ada di Kelurahan. Pak Lurah sedang ada perjalanan dinas ke Semarang. Sehingga kami harus menunggu hari berikutnya untuk meminta tanda tangan. Akhirnya kami melakukan penyampaian undangan secara door to door kepada pak RW dan RT. Hal ini kami lakukan untuk menghindari ketidak hadiran para tamu undangan. Alhamdulilah respon dari pak RT dan RW sangat baik. Sebagian besar dari mereka menyatakan akan menghadiri undangan kami.
Setelah itu kami pulang ke posko untuk mempersiapkan materi dan peta yang akan ditampilkan buat esok hari. Data-data hasil survey diolah semuanya. Titik-titik yang sudah ditandai kami sambung jadi satu. Foto bukti lapangan juga kami kumpulkan guna mendukung pembuatan peta kelurahan Widuri.
Hari jumat paginya, kami sudah membagi tugas untuk persiapan FGD siangnya. Ada yang membeli snack dan mengambil surat di kelurahan kemudian membagi ke setiap tamu undangan. Akhirnya semuanya selesai sebelum sholat jumat. Kami pun berangkat menuju ke kelurahan Widuri jam setengah dua. Tepat jam tiga FGD pun dimulai, dari semua undangan yang kami sebar hanya ada beberapa saja yang tidak datang. Akan tetapi sudah memenuhi minimal quorum, sehingga kami tetap bisa melaksanakan FGD ke dua kami.
Proses FGD dimulai dari sambutan perwakilan Faskel, Kelurahan dan mahasiswa Kkn. Setelah sambutan, dilanjutkan pemaparan oleh mahasiswa mengenai peta yang telah dibuat berdasarkan hasil survey sebelumnya. Ke tujuh aspek kami jelaskan semuanya di masing-masing wilayah. Kemudian dilanjutkan sesi diskusi bersama membahas peta yang telah dijelaskan tadi. Dari masing-masing RT dan RW dihimbau untuk memberikan tanggapan mengenai penjelasan peta tadi. Diskusi ini sangat menarik sekali, hal ini terlihat dari antusiasme pak RT dan RW dalam memberikan tanggapan dan penjelasan tentang peta tadi.
Salah satu ketua RW dan RT ada yang maju ke depan dan menunjuk bagian-bagian yang masih kurang lengkap. Hal yang membuat kami tertawa dan kaget adalah ketika salah satu RW dan RT maju ke depan dengan membawa besi potongan untuk memasang gorden. Besi tersebut digunakan untuk menunjuk dan menjelaskan bagian-bagian di peta. Setelah semua ketua RT dan RW memberikan penjelasan dan tanggapan mengenai peta, acara pun selesai. Kesimpulan dari FGD dua adalah peta sudah cukup menggambarkan wilayah kelurahan Widuri. Akan tetapi masih ada bagian-bagian yang masih perlu disempurnakan lagi.