Pelatihan Pembuatan Sabun dari Minyak Jelantah di Keaksaraan Fungsional
Limbah tidak hanya dihasilkan dari industri berskala besar. Namun, pada lingkup yang lebih kecil seperti UMKM atau home industry juga menghasilkan limbah. Salah satunya adalah minyak bekas menggoreng atau yang lebih dikenal dengan minyak jelantah. Selama ini minyak jelantah di Desa Karangbrai hanya dibuang begitu saja tanpa ada pengolahan menjadi sesuatu yang bernilai guna, padahal hal ini dapat merusak ekosistem di perairan. Selain warna minyak jelantah yang sudah keruh, penggunaan minyak jelantah untuk menggoreng makanan dapat berakibat kurang baik bagi kesehatan manusia, kasus yang paling berbahaya yaitu menyebabkan penyakit kanker.
Limbah minyak jelantah biasanya diolah kembali menjadi bahan bakar mesin diesel atau solar, namun proses pengolahan yang lama serta memerlukan peralatan mahal sehingga minyak jelantah lebih efisien untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan sabun cuci piring. Proses pembuatan sabun yang sederhana dan tidak memerlukan peralatan yang rumit. Pelatihan pembuatan sabun cuci piring dari minyak jelantah cocok dilaksanakan di Desa Karangbrai karena banyaknya penjual gorengan yang menghasilkan minyak jelantah setiap harinya. Penjual gorengan yang merupakan ibu-ibu, aktif dalam mengikuti kegiatan keaksaraan fungsional. Program monodisiplin pelatihan pembuatan sabun cuci piring dari minyak jelantah dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan rutin keaksaraan fungsional pada hari Minggu tanggal 27 Januari 2019 dipandu oleh saudara Fredy Arief Senjaya dari jurusan Teknik Kimia. Pelatihan ini diikuti oleh 30 orang ibu-ibu. Selain minyak jelantah, bahan lain yang diperlukan adalah soda api (NaOH), air, pewarna makanan dan pewangi serta peralatan seperti botol plastik, pengaduk, sendok dan cetakan. Antusias yang cukup tinggi dari para peserta pelatihan, sehingga timbul banyak pertanyaan pada proses pembuatan sabun cuci piring. Acara ini berlangsung selama 1 jam dan berjalan lancar. Dengan adanya program pelatihan pembuatan sabun cuci piring dari minyak jelantah diharapkan mampu mengurangi risiko peyebab kanker dan mencegah kerusakan ekosistem perairan terutam di Sungai Comal.