Mengenal Lebih Dekat Budidaya Jamur Tiram Desa Cukil
Tengaran – Mahasiswa KKN Tim 1 Undip melakukan kunjungan ke UMKM yang ada di Desa Cukil pada hari Kamis (31/01/2019). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mengetahui potensi unggulan Desa Cukil, yang mana ini merupakan bagian dari program multi yang telah direncanakan. Salah satu UMKM yang dikunjungi adalah usaha budidaya jamur tiram.
Jumlah pembudidaya jamur tiram di Desa Cukil ada 6 orang, tiga berada di Dusun Banjari dan Tiga lagi di Dusun Cukil. Salah satu pembudidaya yang dikunjungi mahasiswa KKN Desa Cukil adalah Bapak To’in. Budidaya jamur Pak To’in ini berada di Dusun Banjari, RT 18/RW 07. Proses panen jamur pada tempat budidaya ini dilakukan tiga hari sekali. Dalam sekali panen biasanya dapat menghasilkan sebanyak 25 kg jamur tiram segar. Untuk waktu panennya dilakukan jam 3-4 dini hari agar paginya dapat langsung dijual dalam keadaan segar. Hasil panen jamur biasanya dijual di Pasar Pagi Salatiga, dengan harga jual Rp 12.000/kg. Selain dijual langsung dipasar, terkadang hasil jamur ini juga dijual kepada pengusaha jamur Crispy yang berda di Dusun banjari.
Budidaya jamur di Desa Cukil ini pada umumnya menggunakan serbuk kayu sebagai bahan dasar media tanamnya. Prosesnya pembuatan media tanamnya sederhana, awalnya serbuk kayu dikukus selama 6 jam pada suhu 100o Celsius. Setelah dikukus, serbuk kayu tersebut di diamkan selama 48 jam baru kemudian di masukan kedalam plastik atau botol sebagai wadahnya. Setelah itu bibit jamur di masukkan kedalam media tanam tersebut dan jamur didiamkan lagi selama 3 – 4 minggu untuk proses fermentasi. Proses fermentasi ini sangat penting dilakukan untuk membunuh pertumbuhan jamur-jamur liar yang berpotensi menganggu pertumbuhan jamur tiram. Setelah proses fermentasi berhasil baru jamur dapat dipindahkan ketempat budidaya.
Pak To’in menunjukkan jamur yang masih dalam proses fermantasi kepada mahasiswa KKN Desa Cukil
Selain menjual jamur mentah, Pak To’in juga menjual media tanam jamur yang siap pakai. Harga media tanamnya sendiri persatuan adalah Rp 4 ribu untuk wadah plastik dan Rp 5 ribu untuk wadah botol. (Rahma)