Focus Group Discussion Desa Gunungwungkal dalam Rangka Memajukan Potensi Wisata Desa

IMG-3683

Selasa, 29 Januari 2019 balai desa Gunungwungkal ramai dengan kehadiran perangkat desa, pengurus makam Sentana Gunungwungkal, kader PKK dan Bidan Desa. Kehadiran mereka dalam rangka memenuhi undangan dari mahasiswa KKN yang mengadakan kegiatan Focus Group Discussion dengan tema “Desa Wisata Berbasis Budaya dan Kesehatan Lingkungan”. FGD ini diadakan dalam rangka memajukan potensi wisata desa berupa Makam Sentana yang ada di Desa Gunungwungkal. Kegiatan FGD diharapkan dapat menyatukan persepsi dari perangkat desa, pengurus makam, kader PKK dan bidan desa sehingga dapat menjadikan Makam Sentana Gunungwungkal menjadi objek wisata religi yang dikenal luas oleh masyarakat.

Forum tersebut diinisiasi oleh Prof. Dr. Heri Sutanto, S.Si, M.Si dari Fakultas Sains dan Matematika, Rabith Jihan Amaruli, SS, M.Hum dari Fakultas Ilmu Budaya dan Ratih Indraswari, SKM, M.Kes dari Fakultas Kesehatan Masyarakat dengan melihat potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan akses menuju Desa Gunungwungkal yang sebenarnya sudah tersedia dengan baik hanya kurang tertata pengelolaan dan perawatannya. Sehingga pokok bahasan yang diangkat dalam FGD adalah perawatan dan pengelolaan makam dengan melibatkan pihak pengurus makam dan perangkat desa sebagai pelaksana pemerintahan desa.

FGD dimulai pukul 10.00 WIB dan peserta nampak antusias untuk mengikuti serangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan. Kegiatan FGD dihadiri oleh 19 orang dengan rincian 6 orang berasal dari pengurus makam Sentana, 10 orang dari perangkat desa termasuk kepala desa, 1 orang dari kader PKK, 1 orang Bidan Desa dan 1 orang dari perwakilan BPD. Moderator dalam FGD berasal dari perwakilan mahasiswa yang membahas beberapa pokok bahasan yaitu identifikasi potensi dan permasalahan wisata religi Makam Sentana, Perumusan solusi bersama, Komitmen implementasi Desa Wisata Berbasis Budaya dan Kesehatan Lingkungan Desa Gunungwungkal.  Jalannya kegiatan FGD yang melibatkan beberapa unsur masyarakat tersebut berjalan sangat kondusif  dan berhasil merumuskan beberapa kesepakatan bersama yang dapat mendukung kemajuan potensi wisata Makam Sentana Gunungwungkal.

IMG-3816

Bahasan yang diangkat dalam FGD yang pertama adalah tentang pihak mana yang seharusnya mengelola makam Sentana ini, dan dari kedua belah pihak baik pengurus makam maupun perangkat desa sepakat untuk secara bersama-sama mengelola makam dan memajukan makam sebagai potensi wisata desa. Dari pihak pengurus makam meminta dari perangkat desa untuk mendukung perkembangan infrastruktur dan sarana prasarana di makam termasuk yang saat ini paling penting adalah terkait jalan menuju makam yang masih jauh dari kata layak. Masalah yang perlu dibahas bersama selain sarana dan prasarana adalah terkait pengelolaan sampah yang nantinya akan menjadi masalah jika tidak dikelola dengan baik. Dari pihak BPD meminta arahan dari Pihak Undip terkait konsep desa wisata yang akan diangkat. Narasumber menyebutkan bahwa konsep dasar dari desa wisata seharusnya dimulai dengan kegiatan penyusunan sejarah dan asal usul makam serta desa Gunungwungkal sendiri. FGD ditutup dengan penandatangan bersama berita acara yang dijadikan sebagai sebuah bukti komitmen baik dari pihak pengurus makam dan perangkat desa untuk secara bersama-sama memajukan bersama wisata desa makam Sentana Gunungwungkal.

Editor: Ratih Indraswari, SKM, M.Kes