Penyambutan Spesial Mahasiswa KKN Undip di Desa Sidodadi oleh Kepala Desa.

Patean, Kendal – Senin (07/01/2019), sebanyak 76 mahasiswa Tim I KKN Undip 2019 diterima oleh Camat Patean, Bapak Yanuar Fatoni, S.STP di Kantor Kecamatan Patean Kendal. Mahasiswa KKN ini dibagi ke 10 desa yang ada di kecamatan Patean. Antara lain Desa Kalibareng, Kalices, Pagersari, Mlatiharjo, Kalilumpang, Plososari, Gedong, Curugsewu, Sidodadi dan Sidokumpul. Masing-masing desa terdiri dari tujuh sampai delapan mahasiswa yang siap menjalankan program-program yang akan membantu pengembangan masing-masing desa. Pada sambutannya Bapak Camat memberi sedikit gambaran tentang kecamatan Patean dan pengenalan kepala desa yang akan digunakan untuk tempat KKN. Penyambutan oleh pejabat kecamatan Patean ini sungguh hangat dan ramah.

Penyambutan pada masing-masing desa juga berbeda-beda. Penyambutan di Desa Sidodadi tergolong spesial karena Bapak Paimo, selaku kepala desa, secara khusus mengundang rebana ibu-ibu PKK yang bernama As-Syifa. As-Syifa sendiri terdiri dari sekitar 22 ibu-ibu PKK Dusun Rembes, Desa Sidodadi. Penyambutan mahasiswa KKN ini sekaligus perayaan tahun baru 2019 yang baru saja berjalan selama tujuh hari. Selama kegiatan ini berlangsung, para mahasiswa juga menyumbangkan suara emas mereka sehingga membuat kegiatan malam itu semakin meriah. Sambutan para warga Dusun Rembes juga sangat ramah sehingga membuat para mahasiswa menjadi senang dan rasa kekeluargaan juga sangat dirasakan di dusun ini.

Setelah acara penyambutan oleh rebana ibu-ibu PKK, dilanjutkan dengan acara makan bersama yang membuat suasana semakin hangat karena para mahasiswa dan ibu-ibu PKK berbaur menjadi satu dan berbincang-bincang ringan. Acara penyambutan ini berakhir sekitar pukul 23.30 yang diakhiri dengan doa bersama untuk menyambut tahun baru 2019.

(Izzatin Naela H./ Tim I KKN Undip 2019 Desa Sidodadi, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal).

Mengenal Desa Sidodadi Lebih Dalam.

Patean, Kendal – Selama seminggu pertama setelah penerjunan Tim I KKN Undip 2019 para mahasiswa diberi waktu untuk melakukan survey secara langsung di lapangan untuk menentukan program apa saja yang akan mereka laksanakan. Dalam hal ini, mahasiswa yang diterjunkan di Desa Sidodadi melakukan survey lapangan yang dimulai dari mengunjungi balai desa Sidodadi dan bertemu dengan pejabat desa untuk melakukan diskusi tentang potensi-potensi desa Sidodadi. Pada kesempatan tersebut, sekertaris desa memaparkan tentang potensi yang ada di Desa Sidodadi yang sebagian besar terdiri dari ladang jagung dan sebagian terdiri dari sawah.

Desa Sidodadi terdiri dari sepuluh dusun, yaitu dusun Rembes, Pakeman, Manggung, Kalisuren, Tembelang, Kalimargosari, Ngampel, Rejosari, Gemuh Singkalan, Pilangsari. Dusun yang terbesar yaitu dusun Gemuh Singkalan dan dusun yang paling banyak penduduknya adalah dusun Kalisuren. Desa Sidodadi merupakan gabungan dari desa-desa kecil yang melahirkan desa dengan tatanan baru yang diberi nama desa Sidodadi yang mengandung makna harfiah akhirnya jadi. Desa Sidodadi memiliki satu kesenian tradisional yaitu kuda lumping. Kesenian ini sudah ada sejak tahun 1970-an kesenian ini tidak dimainkan setiap hari, melainkan pada hari-hari tertentu saja.

Sebagian masyarakat Desa Sidodadi beternak kambing dan ayam. Sebagian besar masyarakat Desa Sidodadi adalah petani mengingat ladang jagung yang sangat luas di Desa Sidodadi. Desa Sidodadi merupakan desa terluas di Kecamatan Patean yang terdiri dari sekitar 8000 penduduk dan tersebar di sepuluh dusun. Namun, menurut sekertaris desa, dengan jumlah penduduk sebanyak itu persebaran penduduk masih belum merata dan ditargetkan menambah penduduk sekitar 6000 jiwa untuk meratakan persebaran penduduk.

 

(Izzatin Naela H./ Tim I KKN Undip 2019 Desa Sidodadi, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal).