Kenalkan Teknik Plant Growth Promoting Rhizobacter dan Jajar Legowo, Mahasiswa KKN Undip dapat Apresiasi Kelompok Tani Desa Muncang

DSC04210

Bodeh-Pemalang, 4 Februari 2019 – Mahasiswa Tim I KKN  Undip Desa Muncang, Kecamatan Bodeh telah melakukan kegiatan edukasi tentang pola tanam jajar legowo dan pembuatan biang murni PGPR bersama dengan Kelompok Tani Ujungalit, Desa Muncang.

Melimpahnya tanaman bambu menjadi potensi tersendiri di Desa Muncang. Hal ini dikarenakan bakteri-bakteri baik yang hidup di perakaran akar bambu dapat menjadi zat pengatur tumbuh yang baik bagi tanaman padi. Bakteri-bakteri tersebut sering dinamai dengan Plant Growth Promoting Rhizobacter (PGPR). Tanaman padi yang diberi PGPR akan tumbuh lebih optimal dan maksimal karena penyerapan unsur hara tanaman akan dibantu dengan bakteri yang ada. Namun, petani di Kelompok Tani Ujungalit, Desa Muncang masih belum menggunakan PGPR sebagai zat pengatur tumbuh bagi padinya.

Petani di Kelompok Tani Ujungalit juga masih menggunakan pola tanam padi konvensional. Dimana, pada pola tanam padi konvensional tidak memperhatikan jarak antar tanaman. Sehingga perbandingan penggunaan benih dan hasil produksi padi tidak sebanding.

Dengan permasalahan di atas, Hafidz Fikri Asyari mahasiswa Tim I KKN Undip 2019 dari Program Studi Agroekoteknologi melakukan pendampingan cara membuat hingga mengaplikasikan PGPR serta pola tanam jajar legowo. Kedua hal tersebut apabila dikombinasikan dapat meningkatkan produksi padi di Desa Muncang.

PGPR dibuat dengan cara mengambil akar bambu secukupnya, kemudian direndam dalam air matang selama 3 hari. Setelah direndam, air rendaman akar bambu tersebut dicampur dalam 1 tangki air dan siap diaplikasikan dengan cara disemprot atau dikocor pada tanaman padi.

DSC04203

Pola tanam jajar legowo merupakan pola tanam yang memperhitungkan jarak antar tanaman padi, sehingga anakan yang tumbuh akan lebih banyak dibandingkan dengan pola tanam konvensional. Pola tanam jajar legowo memberikan 1 “legowo” atau gang setiap 2 hingga 4 baris tanaman padi.

DSC04174

Selama kegiatan, petani antusias dengan materi yang disampaikan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya banyak pertanyaan dan diskusi yang terjadi. Pada akhir sesi, para petani tertarik untuk menggunakan kedua metode ini dikarenakan cara pembuatan dan pengaplikasian yang mudah serta alat dan bahan yang dapat diperlukn tidak rumit.

Harapan setelah berlangsungnya program ini petani di kelompok tani Ujungalit dapat menerapkan PGPR dan jajar legowo untuk meningkatkan hasil produksi dari padi di Desa Muncang.

Editor: Dr. Sunarno, S.Si, M.Si