MULAI HIDUP SEHAT, PUSKESMAS DUKUHSETI LAKUKAN PEMICUAN STBM (SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT)

Wedusan (16/2) – Mahasiswa KKN Tim 1 KKN Undip tahun 2019 mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Puskesmas Dukuhseti mengenai Pemicuan STBM. Kegiatan ini bertempat di rumah Bapak Sekretaris Desa Wedusan yang bernama Bapak Kuslan. Kegiatan ini dihadiri oleh warga Dukuh Ngrancang, Karanganyar dan Nglendoh. Kegiatan dimulai pukul 10.00 WIB. Kegiatan dimulai dengan sambutan dari pihak puskesmas dan juga sambutan dari PJ Kepala Desa Wedusan. Setelah acara sambutan, kegiatan dilajutkan dengan pemicuan oleh pihak puskesmas. Kegiatan pemicuan berisi tentang PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) dan intervensi penghentian BABS (Buang Air Besar Sembarangan).

Kegiatan ini juga diisi dengan permainan yang bernama permainan mawar dan melati untuk mengetes konsentrasi para peserta. Setelah permainan diadakan simulasi mengenai rumah yang belum memiliki jamban. Simulasi dilakukan dengan membuat denah wilayah Dukuh Ngrancang, Karanganyar dan Nglendoh. Kemudian para peserta diminta meletakkan kertas yang telah berisi nama mereka  di denah tersebut sebagai tanda lokasi rumah mereka. Setelah itu, setiap peserta diberi satu genggam bekatul, lalu disuruh meletakkan di bagian kertas tadi jika mereka sudah mempunyai jamban, tetapi jika mereka belum memiliki jamban, bekatul tadi diletakkan di luar kertas. Dari hasil kegiatan tersebut masih ada 11 warga yang belum memiliki jamban.

Setelah kegiatan tersebut, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan cara mencuci tangan yang benar. Kegiatan ini dilakukan dengan simulasi, yaitu ada 2 orang volunteer yang tangannya diberi zat amilum,kemudian setelah diberi zat amilum tangan mereka diberi larutan betadin, setelah itu keduanya diminta untuk mencuci tangan, yang satu dengan air mengalir dan satunya lagi dengan air yang berada diwadah ember. Hasilnya, orang yang mencuci tangan dengan air mengalir lebih bersih dibandingkan dengan air yang berada di ember.

Respon warga dari kegiatan ini sangat antusias. Kegiatan ini ditutup dengan penandatangan rencana tindak lanjut dari warga yang belum memiliki jamban untuk berubah dan ingin membuat jamban sehat permanen.