Dari Pengasapan Ikan Sampai Berguru pada Sang Pengusaha Muda Pesaren Warungasem Batang, KKN TIM 1 UNDIP

“Desa Pesaren”, coba ketikkan kalimat ini di google. Maka dapat dipastikan akan muncul tampilan peta atau lokasinya. Jika melirik laman Wikipedia akan tertulis Pesaren adalah desa di kecamatan Warungasem, Batang, Jawa Tengah, Indonesia. Dan yang sebenarnya bukan hanya di Wikipedia, namun hampir di setiap link kita hanya akan disuguhkan informasi terbatas tentang Desa Pesaren. Kita akan mendapati kesulitan dalam menemukan potensi atau hal-hal menarik dari Desa ini. Namun seperti menemukan sebuah intan yang tersembunyi di negeri Indonesia, menginjakkan kaki di bumi pesaren adalah sebuah keberuntungan. Mungkin google memang belum melihat, tapi melalui mata para pejuang TIM 1 KKN UNDIP yang diterjunkan untuk Pesaren dapat menjadi saksi hidup betapa mengagumkannya salah satu desa di Warungasem ini.

Penerjunan dimulai tanggal 9 Januari 2017 di Kecamatan Warungasem, yang terletak di Kabupaten Batang namun juga dekat dengan Kota Pekalongan. Melalui Camat Warungasem TIM 1 KKN UNDIP resmi diterima menjadi bagian dari pejuang pembangunan desa. Penerimaan TIM 1 KKN UNDIP untuk Pesaren dilanjutkan oleh Kepala Desa Pesaren yang lebih akrab disapa Pak Diun dengan ditemani beberapa perangkatnya. Sambutan hangat ditemani camilan ringan dan wejangan yang cukup panjang menjadi titik awal kegiatan TIM. Bukan hanya Kades Pesaren yang menjadi penyemangat TIM, hadirnya para Kadus dari total 8 Pedukuhan di Pesaren yang terdiri dari Pesaren Lor, Pesaren Kidul, Mijen, Kasapan, Kebaran, Bandulan, Sudan Lor, Sudan Kidul memberikan banyak informasi tentang Desa yang tidak dapat dijangkau lewat dunia maya. Salah satunya adalah usaha kecil menengah berupa pengasapan ikan yang sudah dilakukan bertahun-tahun di Sudan Kidul dan usaha ternak lele di daerah Pesaren Lor yang terbilang besar dengan menggunakan teknik boster oleh seorang lulusan muda dari salah satu Universitas di Kota Gudeg yang memilih pulang ke kampung halaman dengan impian memajukan Desanya.

Sebelum menengok kedua usaha tersebut. TIM 1 KKN UNDIP mampir ke Sekolah Dasar Pesaren 2 yang letaknya persis di sebelah Balai Desa. Baru saja melewati gerbang sekolah, antusias para siswa menyambut kedatangan TIM sangat luar biasa. TIM diterima langsung oleh Kepala Sekolah SD Pesaren 2. Melalui obrolan yang cukup panjang, didapatkan informasi bahwa SD tersebut sedang mempersiapkan diri menghadapi lomba “sekolah sehat”. Selain mengobrol, TIM juga diajak berkeliling area sekolah dan diberikan kesempatan langsung melakukan survei kepada para siswa tentang kecakapan teknologi, komputer dan minat belajar dengan cara membagikan kuesioner.

Berkunjung ke SD Pesaren 2
Berkunjung ke SD Pesaren 2

Kegiatan dilanjutkan pada hari berikutnya dengan mengunjungi usaha pengasapan ikan di dusun Sudan Kidul, yang tidak lain juga merupakan dusun dimana Posko TIM ditempatkan.

Usaha Pengasapan Ikan d Dusun Sudan Kidul
Usaha Pengasapan Ikan d Dusun Sudan Kidul

Berdasarkan informasi yang diterima secara langsung di lokasi pengasapan, usaha ini sudah dirintis sejak puluhan tahun yang lalu, namun sampai saat ini masih dikategorikan sebagai usaha kecil menengah. Ikan yang diasap merupakan jenis ikan layang. Ikan layang ini didapatkan dari TPI Pekalongan, kemudian dilakukan pencucian dan pemisahan berdasarkan ukurannya, hanya ikan berukuran sedang yang berlanjut ke proses pengasapan, yaitu dengan ditusuk menggunakan bambu kemudian dilapisi menggunakan sebuah kertas berukuran tipis untuk selanjutnya diasap. Proses yang berlangsung hanya melibatkan asap yang timbul dari pembakaran batok kelapa.

TIM juga terus menjajal berbaur bersama warga desa yaitu dengan mengikuti berbagai kegiatan keagamaan rutin yang dilaksanakan di Desa, diantaranya; Tahlilan, Berjanjen, dan Manakib.
Nuansa Islam sangat kental dirasakan di Desa ini, namun toleransi antar umat beragama juga senantiasa di jaga oleh seluruh warganya.
Kegiatan lain yang diikuti yaitu pertemuan dengan ibu-ibu PKK di Balai Desa dan Posyandu Lansia (diikuti oleh warga desa lanjut usia dimana acaranya berupa senam lansia).

Hari terus berlanjut, kegiatan survei juga masih terus dilanjutkan. Berawal dari informasi yang didapatkan saat mewawancarai Kepala Dusun Pesaren Lor, diceritakan oleh Kadus bahwa terdapat usaha yang terbilang besar diantara banyak usaha di Desa Pesaren, yaitu ternak lele. Berbekal informasi tersebut, TIM mengunjungi pemilik usaha ternak lele. Pertama kali sampai di sana, TIM disambut oleh banner betuliskan “Raja Ulam” yang terpampang di depan rumah pemiiknya. Ternyata pemilik usaha ternak lele ini adalah seorang wirausahawan muda yang baru saja lulus dari salah satu perguruan tinggi di Jogjakarta, bernama Mas Majid. TIM dibuat tercengang setelah mengetahui bahwa usahanya ini bukan sekedar budidaya lele, tapi juga diversifikasi hasil dari budidaya lele tersebut seperti bakso dan nuget. Hanya saja wirausahawan ini belum bisa memperkenalkan kreatifias usahanya ini secara penuh kepada warga desa yang sebenarnya lebih suka memilih untuk bertani buruh. Dimana pertanian di Desa Pesaren dapat dikatakan masih konvensional, salah satunya dengan menjual hasil tanamnya berupa padi bukan beras kepada tengkulak sehingga mendapatkan nilai jual yang jelas lebih rendah. Selain mengembangkan usaha ternak lele yang sudah disebarkan ilmunya ke tetangga terdekat, Mas Majid juga mencoba merintis usaha perkebunan cokelat dan buah pisang yang menggunakan lahan pribadinya ditengah persawahan. Lelahnya melakukan perjalanan menyusuri jalanan setapak diantara sawah yang masih menghijau nyatanya dibayar lunas setelah menyaksikan buah cokelat yang menggantung cantik di pohon-pohonnya.

Usaha Ternak Lele Pesaren Lor
Usaha Ternak Lele Pesaren Lor
Usaha merintis perkebunan cokelat
Usaha merintis perkebunan cokelat

Inilah yang dapat dibagikan TIM 1 KKN UNDIP untuk Desa Pesaren, Warungasem, Kabupaten Batang di minggu pertama.