Public Diplomacy Sebagai Salah Satu Upaya Pengembangan Wisata Desa

feb5

Gambar 1. Puncak program multi bersamaan dengan perpisahan desa

Pada hari Senin, 18 februari 2019 Tim KKN I Undip 2019 melaksanakan puncak kegiatan program multidisiplin yang bertemakan pengembangan pariwisata. Pelaksanaan program tersebut, bersamaan dengan acara perpisahan desa Sumber Jatipohon yang dilaksanakan di balai desa setempat. Latar belakang pemilihan tema pengembangan pariwisata dikarenakan dari urgensi desa yang menginginkan adanya perkembangan wisata di desa Sumber Jatipohon. Lokasi desa yang bertempatkan di sisi atas Grobogan semakin meningkatkan potensi desa untuk dijadikan desa wisata pula. Selain menawarkan keindahan dari ketinggian, di desa juga banyak penduduk yang menanam buah-buahan sehingga peluang menciptakan agrowisata buah juga muncul. Tetapi kurang populernya wisata desa Sumber Jatipohon  menjadi hambatan khusus untuk upaya pengembangan desa.

Bukit Lamping adalah salah satu keunggulan wisata desa Sumber Jatipohon. Fasilitas yang ditawarkan tidak setengah-setengah, terdiri dari kolam renang, taman bermain, kebun binatang mini serta spot foto kemudian ada rencana pula pengembangan kea rah outbound. Dari segi fisik, pengembangan wisata Bukit Lamping memang harus dibenahi melalui re-desain yang diarahkan oleh salah satu mahasiswa arsitektur tim KKN I Undip 2019. Kemudian untuk sarana prasarana keselamatan, mahasiswa FKM yang bertanggungjawab. Mengenai batas desa serta revitalisasi organisasi mahasiswa dari Teknik Geodesi dan  Pemerintahan yang melaksanakannya. Penciptaan oleh-oleh khas Sumber Jatipohon dikerjakan oleh mahasiswa Teknik Industri. Kemudian hal tersebut tidaklah cukup, satu yang masih kurang yaitu mengenai upaya penciptaan reputasi dan branding dari potensi wisata desa.

Dari hal tersebut, maka timbulah wacana program diplomasi publik oleh mahasiswa Hubungan Internasional yang harapkan akan dapat mendobrak popularitas dan reputasi dari pariwisata desa, khususnya bukit lamping. Kegiatan diplomasi biasanya dilakukan oleh aktor negara yang diwakilkan oleh diplomat serta aparatur dalam Kementerian Luar Negeri. Namun pada era globalisasi seperti saat sekarang ini, diplomasi tidak hanya dilakukan oleh aktor negara tetapi juga dibantu oleh aktor non negara. Terjadinya penambahan aktor dalam kegiatan diplomasi diiringi dengan semakin kompleksnya isu-isu yang berkaitan dengan hubungan internasional. Salah satu bentuk diplomasi yang melibatkan aktor non negara adalah public diplomacy atau diplomasi publik. Dalam diplomasi publik, aktor yang terlibat tidak hanya negara namun lebih dominan melibatkan masyarakat. Diplomasi publik memiliki tujuan untuk membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat internasional yang nantina akan berdampak positif terhadap negara.

Pemerintah tidak mampu menjawab isu-isu yang ada dan tumbuh di masyarakat yang semakin kompleks serta memiliki ciri khasnya masing-masing. Melalui keterlibatan publik, maka diplomasi akan berjalan lancar serta berdampak luas kepada masyarakat internasional. Secara sederhana, diplomasi publik bisa merubah presepsi masyarakat lain terhadap suatu negara. Dukungan akan mudah didapatkan apabila kegiatan diplomasi publik ini berhasil. Oleh karena itu banyak sekali ditemukan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh negara asing di suatu negara seperti festival kebudayaan ataupun acara-acara yang melibatkan masyarakat secara langsung. Dapat dikatakan diplomasi publik sangat dibutuhkan untuk menyukseskan misi politik luar negeri suatu negara.

Maka dapat dikatakan bahwa diplomasi publik sangat dibutuhkan oleh negara untuk membantu menyukseskan misi diplomatik lainnya. Penggunaan instrumen publik sebagai aktor dalam diplomasi memang menjadi satu kewajiban negara dalam era modern seperti saat ini. Untuk menyukseskan diplomasi publik tentunya juga dibutuhkan kontribusi aktif dari masyarakat yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri. Kerjasama antara pihak pemerintah dengan masyarakat akan menyukseskan tujuan dari diplomasi publik dan nantinya akan berdampak positif bagi kemajuan bangsa.

Upaya yang dilakukan dengan diplomasi publik dalam kaitannya dengan pengembangan desa dapat dilakukan dengan pembuatan tulisan dalam bahasa inggris ke blog beserta uploading gambar-gambar potensi wisata desa ke media sosial yang ada. Tulisan dapat dilihat dalam laman https://sumberjatipohongrobogan.home.blog/. Cara diplomasi publik ini dilakukan guna menyukseskan tujuan dari dikembangkannya pariwisata desa yang nantinya akan menambah jumlah wisatawan, baik lokal maupun. Kemudian bahasa Inggris dipilih karena bahasa Inggris merupakan bahasa universal. Penggunaan bahasa inggris nantinya akan mendorong turis asing mengetahui ‘hidden gems’ di Grobogan. Keberhasilan program public diplomacy dalam jangka pendek dapat dilihat dari jumlah orang yang mengunjungi laman dan memberikan komentar pada kolom yang telah disediakan. Sedangkan jangka panjang dapat dilihat dari kenaikan jumlah pengunjung pada Bukit Lamping.

Untuk hasil luaran yang nyata, dicetuskan pembuatan brosur tempat wisata yang nantinya akan memperjelas apa saja yang ada dalam wisata bukit lamping ke masyarakat umum. Pelan-pelan dari wisata yang bertaraf lokal, bisa jadi bisa bertaraf internasional dengan pengelolaan yang telah diperbaiki. Perkembangan pariwisata lokal di Grobogan juga berimbas nantinya pada kedudukan Indonesia di perkancahan internasional.

feb7 feb6

Gambar 2. Contoh brosur pariwisata Bukit Lamping

feb8

Gambar 3. Screenshoot penulisan di blog

EWS dan Sumberjatipohon Grobogan