Pembuatan Kemasan dan branding Oleh-Oleh Khas Desa Sumberjatipohon
Gambar 1. Kemasan dan branding sebelum peningkatan kualitas
Desa Sumberjatipohon adalah desa yang memiliki lahan pertanian yang cukup luas dan warga desa Sumberjatipohon dominan memiliki lahan pertanian sendiri yang ditanami singkong, jagung, serta buah buahan. Banyaknya Ssingkong yang dihasilkan menjadi salah satu potensi penghasilan bagi UMKM kripik yang ada di desa ini. Selain itu potensi wisata sumberjatipohon juga sangat baik. Berkembangnya jaman mampu menjadikan desa ini menjadi salah satu desa wisata di kecamatan Grobogan. Wisata yang tengah digandrungi anak muda saat ini adalah wisata Jati Pohon Indah. Wisata yang menampilkan pemandangan alam yang asri dilengkapi dengan berbagai spot foto yang menarik yang mampu menarik berbagai wisatawan untuk berkunjung. Banyaknya wisatawan yang berkunjung mampu memberikan peluang bisnis baru untuk menambah pemasukan masyarakat sekitar salah satunya adalah UMKM kripik yang ada di desa Sumberjatipohon untuk memasarkan produknya di lokasi wisata.
Selasa, 15 Januari 2019 KKN Tim 1 Undip Tahun 2019 desa Sumberjatipohon mengunjungi UMKM kripik yang ada di Desa Sumberjatipohon, kami melihat produksi yang dilakukan pelaku UMKM sudah sangat baik menggunakan hasil pertanian desa sendiri berupa singkong dan bayam namun kemasan yang digunakan masih sangat sederhana dan masih sulit untuk memasarkan produknya karena persaingan yang dialami oleh pelaku usaha. Kripik yang diproduksi pelaku UMKM didesa ini terdiri dari Kripik singkong rasa gadung dan kripik bayam. Kripik singkong rasa gadung sendiri berbeda dari kripik singkong biasanya. Kripik singkong ini memiliki proses produksi yang unik. Singkong segar yang dipanen dari petani singkong langsung di kupas dan dipotong tipis lalu singkong tidak langsung digoreng melainkan dijemur hingga 2 hari terlebih dahulu. Setelah singkong dijemur hingga kering singkong baru digoreng dan dikemas sehingga rasa yang dihasilkan sangat berbeda dari kripik biasanya. Kripik yang diproduksi dibranding dengan sebutan Criping Singkong Rasa Gadung. Selain Criping Singkong Rasa Gadung ada pula kripik bayam. Bayam adalah sayur yang biasanya dimasak didapur oleh ibu sebagai lauk, namun didesa ini bayam diolah menjadi kripik yang renyah dan gurih.
Gambar 2. Kemasan dan branding sesudah peningkatan kualitas
Melihat hasil UMKM kripik tersebut KKN Tim 1 Undip Tahun 2019 Desa Sumberjatipohon melakukan observasi untuk menjadikan produk dari UMKM sekitar menjadi oleh oleh untuk daerah wisata tersebut dan membantu memasarkan produk yang dimiliki oleh warga. Berdasarkan strategi pemasaran 4P untuk meningkatkan jumlah penjualan UMKM terdapat 4 faktor yaitu Product (produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi). Berdasarkan teori ilmu pemasaran maka sebagai tahap awal dilakukan peningkatan kualitas dari product yang dimiliki UMKM kripik. Produk dari UMKM di kemas ulang dengan kemasan kekinian yang mampu menarik perhatian pengunjung dan lebih aman dikonsumsi karena label tidak bersentuhan langsung dengan makanan. Selain meningkatkan kualitas kemasan, produk juga dinaikkan kualitasnya dengan memilih bahan pokok yang berkualitas dengan memilih singkong dan bayam yang berukuran besar dan segar. Untuk harga masih diberlakukan harga yang sama dari produk sebelumnya yaitu Rp.5000 namun berat dari isi produk dikurangi agar keuntungan yang diperoleh dengan sebelumnya tidak berkurang. Untuk tahap awal produk tidak dinaikkan harga jual karena masih melakukan penyesuaiian dengan konsumen agar tidak mudah beralih ke produk yang lainnya. Untuk faktor tempat, produk ini masih belum memiliki outlet sendiri karena keterbatasan biaya. Untuk faktor ke empat yaitu promosi, nantinya produk ini akan dipromosikan dengan dicantumkan juga di lafet wisata sebagai oleh oleh khas daerah. Harapan dari program ini nantinya dapat meningkatkan hasil penjualan produk UMKM kripik. Jika program ini berhasil nantinya akan ada peningkatan kualitas produk ke tahap selanjutnya dengan meningkatkan kualitas menjadi kemasan premium dengan kemasan printing dan sudah mendapatkan sertifikasi HACCP dan Sertifikasi halal dari MUI. Untuk saat ini produk kripik baru mendapatkan izin PIRT saja. Izin PIRT adalah perizinan Pangan Industri Rumah Tangga. Dengan mendapatkan izin PIRT maka makanan yang diproduksi sudah layak untuk dikonsumsi dan sudah aman untuk dipasarkan.
Gambar 3. Dokumentasi penyerahan kemasan baru UMKM kripik kepada pemilik UMKM bapak Makrus
EWS dan Tim Sumberjatipohon