Mahasiswa KKN melihat keberagaman UMKM di Desa Pacing
Rembang (13/7), Desa Pacing merupakan desa dengan keberagaman mata pencaharian. Salah satu dari banyak profesi yang diminati adalah merintis UMKM. Kegiatan yang mereka lakukan sebagai bahan untuk mendirikan UMKM adalah membuat suatu produk pangan atau kerajinan tangan TIM II KKN Undip 2019 yang ditugaskan di Desa Pacing pun melakukan observasi potensi potensi tiap UMKM nya untuk mengetahui berbagai informasi mengenai usaha mereka.
Pak Zubaidi, pria yang sudah berusia 74 tahun ini telah memulai karirnya sebagai pengrajin bambu sejak 20 tahun lalu. Ia merintis usaha ini di rumahnya sendiri, termasuk tempat untuk membuat kerajinan bambu. “saya menyukai bamboo karena disini memang sumber dayanya banyak dan bisa dikreasikan menjadi banyak hal” ucap Pak Zubaidi. Pemanfaatan sumber daya alam bambu ini dapat ia jadikan produk kelengkapan rumah tangga seperti kursi,” tikar, pembatas ruang, dan produk lainnya. Ia juga melakukannya masih dengan cara manual (tanpa mesin) sehingga butuh banyak tenaga dan waktu untuk dikerahkan.
Selain Pak Zubaidi, salah satu yang merintis UMKM di Desa Pacing adalah Bu Sari. Ia membuat sebuah Ceriping dengan bahan dasar singkong dan Marning dengan bahan dasar jagung . “ saya mulai membuat ceriping dan marning sudah cukup lama mas ” ucap beliau ketika ditanya oleh TIM II KKN Undip kapan ia mulai merintis usaha ini. Sama seperti Pak Zubaidi, Bu Sari melakukan pembuatan usahanya di rumahnya sendiri atau dikenal dengan Home Industry. Namun, berbeda dengan Pak Zubaidi, Bu Sari dalam melakukan usaha ini masih mengalami berbagai kesulitan, salah satunya adalah ketersediaan bahan dasar yang masih sulit didapatkan dan harga pasar yang cenderung tidak stabil. Sehingga, produksi ceriping dan marning yang digelutinya masih kurang maksimal sehingga berpengaruh terhadap pemasaran dan eksistensinya.