SEJARAH DESA BEKETEL

line_101925559317535Pati (12/7) – Hari ke-2 program KKN (Kuliah Kerja Nyata) mahasiswa Undip Tim 2 tahun 2019 yang bertempat di desa Beketel, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati dimanfaatkan untuk menjelajahi desa serta berkunjung ke rumah-rumah RW setempat. Desa beketel itu sendiri merupakan desa yang terletak di pegunungan Kendeng Utara dan merupakan daerah paling selatan wilayah Kabupaten Pati yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Grobogan.

“Mata pencaharian utama masyarakat desa adalah sebagai petani jagung,” kata Bapak Sutikno selaku Kepala Desa Beketel. Selain sebagai petani jagung, terdapat pula yang berdagang dan beternak. Letaknya yang berada di atas pegunungan membuat desa ini tidak mengalami kesulitan air di musim kemarau karena adanya sumber mata air yang dimanfaatkan warga setempat. Namun, air tersebut memiliki sedikit kandungan kapur sehingga hanya dimanfaatkan untuk keperluan mandi atau mencuci saja, tidak untuk dimasak.

Desa Beketel menyimpan sejuta cerita di dalamnya, salah satu cerita tersebut adalah seluk beluk bagaimana desa ini terbentuk. Seperti cerita lisan kebanyakan, terdapat beberapa versi yang tersebar dari mulut ke mulut cerita cerita itu. “Desa ini dulunya berawal dari sebuah sendang,” kata Mbah Nur selaku ketua RW 1.

Dulunya desa ini berawal dari adanya peperangan antara Syeh Jangkung dengan Saridin. Peperangan tersebut dipicu oleh Saridin yang menggoda wanita-wanita di pesantren Kudus. Saridin pun menjadi buronan yang dicari oleh para pengurus pesantren hingga mereka menemukan lelaki itu sedang bersembunyi di wiliyah Gunung Kendeng. Terjadilah peperangan cukup besar yang mengakibatkan Gunung Kendeng terbelah menjadi dua dan mengeluarkan mata air kental (kenthel) yang terdengar bunyi ‘mblebeg’ di dalamnya. Sejak saat itu lah desa ini disebut dengan Beketel yang berasal dari kata ‘mblebeg kentel’.

Reviewed by: Maharani P.R