Yuk, Belajar Menganyam di Desa Candi, Bandungan!
Ada yang menarik perhatian di Dusun Nglarangan, Desa Candi, Bandungan, Kabupaten Semarang, karena pada saat mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP mengunjungi dusun tersebut semua warganya sedang asyik menganyam. Seluruh ibu-ibu di depan rumah sedang menganyam sembari berbincang dengan ibu yang lain. Jenis anyaman yang di buat adalah anyaman keranjang yang terbuat dari bambu dan digunakan untuk keranjang buah ataupun bunga. Bahan baku yang berupa bambu ini didapatkan dari Sumowono dan beberapa daerah tetangga lainnya.
Di Dusun Nglarangan hampir seluruh warganya bermata pencaharian sebagai penganyam keranjang, setidaknya setiap harinya mereka bisa menghasilkan 40-50 keranjang baik yang besar ataupun yang keranjang yang kecil yang kemudian selanjutnya akan didistribusikan ke beberapa pasar di Semarang, seperti Pasar Karang Ayu, Pasar Bunga Pandanaran, dan yang terdekat Pasar Bandungan.
Saat melakukan pendataan UMKM, mahasiswa KKN UNDIP TIM 1 menanyakan beberapa pertanyaan diantaranya kesulitan yang dihadapi, salah satu ibu menjawab adalah ketika tidak musim panen anyaman keranjangnya tidak laku di pasaran, selain itu tidak adanya pengelolaan yang terpusat menjadikan Dusun Nglarangan ini kurang menarik untuk dikunjungi, padahal bisa saja Dusun Nglarangan dijadikan desa wisata oleh pemerintah setempat.
Selain berbincang mengenai usaha anyaman bambu tersebut, mahasiswa juga diperkenankan untuk mencoba menganyam sendiri keranjangnya. Tentu bukan perkara mudah untuk menganyam, karena butuh ketelitian yang tinggi, serta keahlian khusus untuk menganyam.
Kepala Dusun Nglarangan saat ditanyakan mengenai berapa banyak jumlah kepala keluarga yang membuat kerajian anyaman beliau mengatakan hampir seluruh warganya menganyam, hanya beberapa warga saja yang bekerja sebagai buruh. Dari mulai sekolah dasar warga sudah diajarkan turun temurun untuk membantu menganyam, tidak heran hampir seluruh warga memiliki keahlian menganyam.