Merti Dusun: Cara Masyarakat Desa Bersyukur pada Semesta
SEMARANG—KKN Tim II tahun 2019 Universitas Diponegoro Desa Tempuran Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang berkesempatan mengikuti kegiatan Merti Dusun di Desa Tempuran. Kegiatan ini bertempat di Dusun Tepusan dan Glompongan. Masyarakat mengadakan Merti Dusun dengan melakukan upacara tradisional sebagai salah satu bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen yang melimpah. Ucapan syukur tersebut diwujudkan dengan adanya gunungan yang berisi hasil bumi, seperti sayuran dan buah-buahan untuk diarak keliling dusun.
Merti Dusun merupakan serangkaian kegiatan yang diawali dengan kegiatan arak-arakan keliling dusun kemudian dilanjut dengan pesta dangdut lalu ditutup oleh pagelaran wayang kulit. Kegiatan Merti Dusun dimulai pukul 14.00 WIB pada hari Jumat lalu (19/07/2019), seluruh peserta arak-arakan berkumpul di Balai Dusun Glompongan. Acara dibuka dengan sambutan Kepala Dusun Glompongan, Bapak Markum.
Acara tersebut dilaksanakan setiap setahun sekali. Peserta kirab budaya berusaha menampilkan berbagai kesenian dan kreasi yang terbaik. Barisan prajurit atau bregodo turut memeriahkan kirab budaya ini, lalu ada barisan ibu-ibu berdandan menggunakan kebaya dan berkain jarik sambil meggendong bakul yang berisi hasil bumi. Anak-anak kecil juga tak kalah bersemangat mengikuti acara tersebut. Merti Dusun ditutup pada pukul 23.00 WIB dengan acara pagelaran wayang kulit dengan lakon Lelampahan Semar Bangun Kayangan yang dibawakan oleh dalang Ki Gondho Wartoyo dari Boyolali, Jawa Tengah.
(Mahasiswa KKN UNDIP Tim I Tahun 219 Desa Tempuran, Kec. Bringin, Kab. Semarang)
Editor: Nikie