Masyarakat Desa Kedungkebo Mengenal TOGA-Tanaman Obat Keluarga

 

Mahasiswa KKN Tim II UNDIP sedang mendemonstrasikan deteksi sederhana pada makanan
Mahasiswa KKN Tim II UNDIP sedang mendemonstrasikan deteksi sederhana pada makanan.

 

 

Kedungkebo-Karangdadap (28/7) – Sebagian besar masyarakat Desa Kedungkebo memiliki pekarangan yang luas. Sayangnya, beberapa dari pekarangan yang luas tersebut masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Tim KKN II UNDIP di Desa Kedungkebo berusaha untuk mengefisienkan lahan pekarangan tersebut agar bermanfaat bagi masyarakat dengan memberdayakan melalui Tanaman Obat Kelurga (TOGA).

Mahasiswa Tim KKN II UNDIP di Desa Kedungkebo memberdayakan masyarakat dengan berbagai macam pemanfaatan TOGA mengingat fungsi TOGA sebagai apotek hidup. Pemberdayaan masyarakat ini meliputi aplikasi TOGA berdasarkan continuum of care, seperti mengurangi dismenore pada wanita usia subur. Aplikasi pemanfaatan TOGA tersebut dilakukan dalam skala keluarga sehingga pengolahan TOGA dapat dilakukan secara sederhana. Harapannya, masyarakat dapat mengaplikasikannya di rumah dan berkelanjutan. Di sisi lain, TOGA juga juga memiliki manfaat non-medis seperti estetika lingkungan, ekonomi, dan sosial-budaya.

Di samping itu, TOGA juga dapat dimanfaatkan sebagai deteksi sederhana boraks (natrium tetraborat dekahidrat) yang biasa ditemukan dalam beberapa makanan seperti bakso, lontong, kerupuk, dan mie basah. Deteksi ini dapat dilakukan dengan menggunakan tusuk gigi dan kunyit. Tujuan dari deteksi kandungan boraks ini sendiri untuk meminimalisir konsumsi boraks pada makanan yang dapat mengganggu kesehatan pada kadar tertentu dalam waktu yang lama. Masyarakat Desa Kedungkebo sangat antusias mendemostrasikan dan mengapresiasi program aplikasi TOGA secara sederhana dan deteksi boraks pada makanan. Editor Solikhin