TIM KKN TEMATIK UNDIP – IPB BERKOLABORASI DENGAN ANGGOTA BANK SAMPAH DI DESA NGADIPIRO KECAMATAN NGUNTORONADI KABUPATEN WONOGIRI

sampah sampahh sampahhh

Wonogiri -Selasa 09 Juli 2019 diselenggarakannya kegiatan koordinasi dengan ibu Tati salah satu anggota bank sampah di Dusun Dungwot Desa Ngadipiro Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri. Kegiatan diawali dengan kunjungan ke rumah ibu Tati pada jam 13.00 WIB dan dilanjutkan dengan perkenalan diri dari para mahsiswa KKN T Kolaborasi Undip dan IPB. Kedatangan mahasiswa disambut dengan ramah oleh ibu Tati hal ini dibuktikan dengan ramahnya sikap dan menyuguhkan wedangan serta penerimaan yang baik.

Ibu Tati sudah menjadi anggota bank sampah Desa Ngadipiro semenjak tahun 2017 silam. Ketertarikannya akan bank sampah dimulai pada saat beliau prihatin melihat banyaknya sampah plastik sisa bungkus kemasan kopi dan susu serta minuman kemasan lainnya yang dijual di kantin sekolah SMA. Selanjutnya beliau ikut acara perkumpulan rumah kreatif yang diadakan oleh pihak kecamatan, kemudian salah satu narasumber menanyakan apakah mau mengolah sampah untuk dijadikan barang yang bernilai jual.

Mulai pada saat itu bu Tati makin tertarik untuk mengolah sampah plastik, selanjutnya beliau mulai mengajak teman-teman yang berda disekitar lingkungannya untuk sama-sama belajar memanfaatkan sampah plastik untuk dijadikan barang yang bernilai jual. Pada saat ini Bu Tati sudah memiliki rekan sebanyak 7 orang, sudah banyak barang yang dihasilkan oleh kelompok ini. Adapun barang yang telah jadi adalah dompet, gantungan kunci, pin bunga, tas kecil, tas besar.

Kendala yang dihadapi adalah ketidak sabaran anggota dalam mengolah sampah tersebut, untuk membuat 1 tas saja dibutuhkan sampah plastik minuman sebanyak 500 bungkus dan membutuhkan waktu lebih kurang dari 1 minggu. Sedangkan barang bakunya yang tersedia hanya sedikit dan apabila tidak mencukupi maka akan ditambah dengan sampah lainnya sehingga hasil akhir kelihatan kurang maksimal karena bercampur dengan sampah plastik lain.

Kendala selanjutnya adalah pemasaran hasil olahan plastik tersebut. Hal ini dirasakan oleh ibu tati dan kawan-kawan, untuk pemasarannya sendiri masih dalam pameran kecil-kecilan, sedangkan melalui media sosial belum efektif. Sebelumnya ibu Tati dkk telah memasukkan hasil karyanya ke media online yaitu instagram, namun karna tidak adanya admin yang aktif dalam mengelola media sosial tersebut akhirnya vakum. Setelah adanya mhasiswa KKN di dusun Dungwot tersebut,  maka ada beberapa saran dan tambahan kreasi barang yang dapat dibuat dari sekitar lingkungan,contohnya dalah pemenfaatan kain bekas dan ember pecah untuk dijadikan pot tanaman. Selanjutnya tim KKN juga mengajarkan cara mengelola penjualan di media sosial. Diharapkan nantinya dapat memasuki pasar yang lebih luas dan banyak yang membeli.