“Mari! Kenali Gizi Anak Kita” Pendampingan Mendeteksi Dan Menangani Anak Gizi Kurang Dan Buruk
Bajingjowo, Sarang Rembang – Kamis, 01 Agustus 2019 Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Desa Bajingjowo bersama tenaga kesehatan dari Puskesmas 1 Sarang melakukan pendampingan terhadap pelatihan kesehatan dalam rangka kesiapsiagaan kader dalam tanggap kesehatan masyarakat desa. Program tersebut merupakan program dari Balai Desa yang berkolaborasi dengan program monodisiplin dari Muhammad Daffa Ramadhan (Daffa) dari program studi Ilmu Gizi.
Kegiatan pelatihan kesehatan tersebut dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB yang diawali dengan sambutan dari Sekretaris Desa (Pak Carik). Pendampingan yang dilakukan Daffa dilakukan untuk mendeteksi dan menangani masalah anak yang bergizi kurang dan buruk serta Paket Makanan Tambahan (PMT) sebagai solusinya. Program kolaborasi tersebut dilaksanakan di Balai Desa Bajingjowo yang dihadiri oleh ibu-ibu Desa Bajingjowo dan didampingi oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas 1 Sarang.
Daffa sebagai pemateri, memberikan edukasi mengenai pentingnya pemenuhan gizi pada anak, pengertian gizi kurang dan gizi buruk, penyebab anak memiliki status gizi kurang dan gizi buruk, cara memantau status gizi anak, penanganan kesehatan jika ditemukan anak dengan status gizi kurang dan buruk, macam-macam makanan yang cocok untuk anak, serta tips dan trik memberikan makanan pada anak. Selain itu, pada akhir acara, Daffa melakukan praktik pembuatan puding jagung yang sehat untuk anak. Pada praktik tersebut, semua ibu-ibu sangat antusias.
Permasalahan gizi buruk merupakan masalah yang kompleks di Kabupaten Rembang, dimana terbukti 10,7% bayi yang baru lahir dalam keadaan stunting (memiliki permasalahan dengan gizi buruk). Pernyataan tersebut diketahui berdasarkan penimbangan serentak yang dilakukan posyandu, untuk bayi laki-laki yang lahir dengan panjang kurang dari 48 sentimeter dan bayi perempuan kurang dari 47 sentimeter, angkanya sekitar 3,2%. Melalui pendampingan mendeteksi dan menangani gizi buruk tersebut, diharapkan dapat mengurangi permasalahan gizi buruk terutama di Desa Bajingjowo.
Editor : Diar