Menyulap Kantong Kresek Menjadi Kerajinan Tas

Pegongsoran, Pemalang – Sampah merupakan masalah yang tak kunjung usai di Indonesia. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memperikaran bahwa pada tahun 2019 sampah di Indonesia akan mencapai 68 juta ton, dan 9.52 ton diantaranya merupakan sampah plastik. Hal ini menjadi masalah tidak hanya di skala nasional, namun juga di skala desa. Salah satunya adalah Desa Pegongsoran. Fakta bahwa Desa Pegongsoran merupakan lokasi TPA (Tempat Pembuangan Akhir) untuk seluruh Kabupaten Pemalang menambah urgensi pada masalah sampah. Sampah khususnya sampah plastik jumlahnya terus meningkat, namun belum ada upaya pengelolaan dan pemanfaatannya.

Kehidupan di rumah tangga tidak luput dari kehadiran produk-produk plastik. Salah satu produk plastik yang hampir selalu ada adalah kantong plastik atau yang umum disebut sebagai kantong kresek. Sering halnya kantong kresek hanya dibuang setelah digunakan sekali dua kali, maka jumlah sampah jenis ini terus meningkat. Mengetahui masalah ini, mahasiswa KKN memperkenalkan salah satu cara pemanfaatannya menjadi sebuah kerajinan tas.

Pada hari Kamis (08/08), mahasiswa KKN berkesempatan untuk memberikan pelatihan kepada ibu-ibu rumah tangga di kegiatan kumpul dawis RW 01. Dengan alat-alat sederhana dan metode yang mudah, para peserta pelatihan didampingi oleh mahasiswa KKN mampu mengubah kantong kresek menjadi tas serut. Para peserta pelatihan sangat tertarik, ditunjukan dengan antusiasme mereka saat mencoba praktik langsung dan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan kepada para mahasiswa. Metode ini dapat diaplikasikan pada tidak hanya pembuatan tas, namun juga produk-produk lain seperti dompet.

Diharapkan dari pelatihan ini, ibu-ibu rumah tangga Desa Pegongsoran dapat menjadi lebih produktif dan dapat mampu menjelajahi berbagai potensi dari sampah-sampah rumah tangga untuk dijadikan produk yang bernilai ekonomis sebagai salah satu upaya pemanfaatan sampah.

 

Editor: Maula Nadia

Reviewer: DPL KKN Jazimatul Husna, SIP,. M. IP